Kota Yogya
UPDATE Virus Corona di Kota Yogya : 5000 Warga Sudah Periksa ke RS Jogja,1 Positif, 4 PDP dan 33 ODP
UPDATE Virus Corona di Kota Yogya : 5000 Warga Sudah Periksa ke RS Jogja,1 Positif, 4 PDP dan 33 ODP
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan bahwa di wilayahnya terdapat dua kluster pasien positif Covid-19 yakni kluster balita dan kluster guru besar.
"Kita punya kluster balita. InsyaAllah kluster balita sudah hampir habis masa inkubasinya. Hari-hari ini inkubasi sudah tidak ada.
Masih ada 1 PDP (Pasien dalam Pengawasan) di RS jogja dari (kluster) balita sampai sekarang negatif," bebernya, seusai menghadiri acara di Malioboro, Jumat (20/3/2020).
Kluster kedua dijelaskan Heroe berasal dari kluster guru besar yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang dirawat di RSUP Dr Sardjito.
"Ada satu yang di kota, yang bersangkutan mengisolasi diri sendiri di rumah sendirian atas kesadaran sendiri. Itu mahasiswanya," ungkapnya.
• Viral Video Anggota DPRD Blora Marah Karena Ogah Tes Kesehatan Cegah Virus Corona, Petugas Tertunduk
• Hasil Tes Lab Keluar, Wali Kota Bogor Bima Arya Positif COVID-19
Terkait kasus positif Covid-19 terbaru, Heroe menjelaskan pihaknya belum mengetahui secara detil.
"Tapi sepertinya ada kluster yang berangkat dari Bogor. Sekarang kita tracing. Kita tracing Puskesmas Gedongtengen, tempat tinggal, dan sekitarnya. Mudah-mudahan nggak ada," bebernya.
Heroe menambahkan, pasien tersebut dikabarkan telah melakukan pemeriksaan pada awal Maret namun belum ada gejala Covid-19.
"Sejak tanggal 3 berpindah ke beberapa rumah sakit dan terakhir di RS Jogja," tuturnya.
Heroe mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga Maret 2020, terdapat sekitar 5.000 orang yang telah menjalani pemeriksaan di RS Jogja.
Mereka yang diperiksa adalah pasien yang datang dengan gejala flu dan dicurigai gejala Covid-19.
Dari jumlah tersebut, 33 di antaranya berstatus ODP (Orang dengan Pemantauan), 4 PDP, dan 1 positif.
"Kasus 1 positif bukan tertular di Yogya," tuturnya.(Tribunjogja/Kurniatul Hidayah)