Kota Yogyakarta

Pemkot Pantau 61 ODP di Kota Yogyakarta

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan sejak Januari hingga Maret 2020, ada sekitar 5.000 orang yang melakukan pemeriksaan kesehatan yan

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Yogya 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota Yogyakarta terus melakukan pemantauan terhadap orang dalam pemantauan (ODP).

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan sejak Januari hingga Maret 2020, ada sekitar 5.000 orang yang melakukan pemeriksaan kesehatan yang mengalami gejala flu, dan diindikasikan gejala COVID-19.

Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh Puskemas di Kota Yogyakarta dan RSUD Jogja.

Layanan Pesan Antar Barang dan Makanan Masih Seperti Biasa

"Kita pantau klaster balita yang kemarin positif di lingkungannya. Dan sekarang sudah inkubasi. Ada satu dari klaster profesor, yang inisatif mengisolasi diri di rumah seorang diri. Yang baru ini belum tahu persis, kayaknya dari Bogor. Kita tracing di Puskemas Gedongtengen dan tempat tinggalnya,"katanya, Jumat (20/03/2020).

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, ada sekitar 61 warga Kota Yogyakarta menjadi ODP dan 6 warga Kota Yogyakarta diisolasi di RSUD Jogja sebagai PDP.

Dari enam PDP di Kota Yogyakarta, ada satu PDP yang dinyatakan positif COVID-19.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Tri Mardoyo mengatakan Dinkes Kota Yogyakarta dan puskesmas selalu melakukan pemantauan terhadap ODP.

Selain memantau kesehatan, pihaknya juga memberikan multivitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh, serta memberikan masker.

Rapid Test Corona Covid-19 Langsung Dilaksanakan Hari Ini, Jakarta Selatan Jadi Lokasi Pertama

"Hampir setiap hari kami kontak dengan ODP. Tanya bagaimana perkembangannya, apa yang dibutuhkan, ada keluhan tidak, batu, pilek, panas atau tidak. Prinsipnya ODP itu harus istirahat cukup di rumah, makan makanan bergizi, ya seperti orang flu," katanya.

Ia melanjutkan ODP perlu mengisolasi diri selama 14 hari, sebab COVID-19 dapat tumbuh dalam kurun waktu tersebut. Untuk itu perlu mengurangi kontak fisik dan menjaga jarak.

Terkait balita yang positif namun saat ini dinyatakan negatif, Dinkes Kota Yogyakarta juga akan melakukan pemantauan selama 14 hari ke depan.

"Kami pantau juga untuk memastikan balita ini sehat. Kami berikan multivitamin jika dari rumah sakit sudah habis. Kami akan tetap pantau, itu SOP kami," lanjutnya.

Mardoyo menambahkan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi untuk menentukan lima rumah sakit rujukan PDP COVID-19.

"Baru kita bahas, Ada RS PKU Muhammadiyah, RS Bethesda, RS Panti Rapih, RS Siloam, dan RS DKT Dr. Soetarto. Yang penting masyarakat jangan panik, dan rajin cuci tangan enam langkah dengan sabun dari air mengalir," tambahnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved