Sleman
Sudah Ada Sekolah di Sleman yang Menerapkan KBM Daring
Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman mencatat sudah ada sekolah yang menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM) daring.
Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman mencatat sudah ada sekolah yang menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM) daring.
Sistem KBM daring dilakukan sebagai upaya meminimalisasi aktivitas tatap muka (social distancing), sebagai bentuk antisipasi penyebaran COVID-19.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Arif Haryono saat dikonfirmasi Kamis (19/3/2020) mengatakan sekolah yang menerapkan belajar di rumah adalah jenjang Kelompok Bermain, Pendidikan Anak Usia Dini, dan beberapa Sekolah Dasar swasta.
Ia menekankan bahwa KBM daring menjadi kebijakan masing-masing sekolah.
Dan pihaknya masih menunggu kebijakan dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam hal memberlakukan KBM daring di sekolah-sekolah negeri.
• BREAKING NEWS : Pemda DIY Belum Konfirmasi Adanya Penambahan Kasus Positif Covid-19 di DIY
"Kami satu kesatuan dengan pemerintah propinsi DIY," ujarnya.
Namun demikian, ia mengakui bahwa memang banyak kekhawatiran dari orang tua jika anak-anak tidak melakukan social distancing dalam kondisi seperti ini.
"Ada satu, dua sekolah yang menjalankan KBM daring. Ini kan kasus per kasus. Misalnya ada yang siswanya 400 orang lalu ada 10 di antaranya yang tidak masuk, karena sakit. Monggo kebijakan ortu, sekolah dan komite," jelasnya.
Terpisah, Kepala SMAN 1 Pakem, Kristya Mintarja mengatakan bahwa SMAN 1 Pakem telah melakukan KBM daring sejak Kamis (19/3/2020) atas permintaan orang tua siswa.
"Jadi bukan inisiatif sekolah, sekolah hanya memfasilitasi permintaan," kata dia.
Ia mengungkapkan bahwa sebelum ini perwakilan orang tua telah meminta izin kepada sekolah dan bertanggungjawab mengendalikan anaknya, untuk memantau aktivitas anak-anaknya.
Orang tua memastikan bahwa anak-anak tidak nongkrong di luar rumah dalam menerapkan KBM daring ini.
Ia pun mengapresiasi siswa yang mau menerapkan KBM daring, untuk mendukung penerapan social distancing.
Sedangkan dari sekolah sendiri, diungkapkannya sudah ada 36 guru yang mampu menerapkan KBM daring.
"Kalau untuk masalah pelaksanaan UN, kami menunggu kebijakan pemerintah," ujarnya.
• Langkah Pemda DIY Tangani Kasus Virus Corona, Bentuk Gugus Tugas hingga Peta Sebaran Covid-19
Di lain kesempatan, Bupati Sleman Sri Purnomo berharap UNBK untuk SMA yang akan dilaksanakan mulai tanggal 30 Maret 2020 sampai 2 April 2020 juga melakukan pemeriksaan kesehatan bagi siswa sebelum mengikuti ujian.
Ia berharap pihak sekolah memeriksa kesehatan siswa serta melakukan langkah prefentif, seperti pemeriksaan suhu tubuh, mencuci tangan dengan sabun, penyemprotan desinfektan dan memakai hand sanitizer.
"Kami harap pihak sekolah melaksanakan protap WHO terkati penggulangan virus corona ini," ungakap Sri Purnomo.
Sementara itu Priya Santosa selaku Kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kabupaten Sleman menjelaskan bahwa pihak sekolah yang melaksanakan UNBK telah mengikuti protap dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) terkait penanganan Covid-19 tersebut.
Selain memeriksa suhu badan siswa, sarana prasarana ujian, seperti perangkat komputer dan lainya juga dibersihkan.
Kemudian juga dilakukan penyemprotan desinfektan terlebih dahulu setiap sebelum dimulainya sesi ujian.
“Bagi siswa yang kesehatannya kurang baik aka nada ujian susulan pada tanggal 7 sampai 8 April," jelasnya.
Ia menambahkan ada sebanyak 56 sekolah yang melaksanakan UNBK SMK di Kabupaten Sleman, dengan jumlah siswa sebanyak 7195 siswa.(TRIBUNJOGJA.COM)