Jawa

Lima PDP Covid-19 masih Dirawat di Kota Magelang, Dua Negatif dan Satu Sudah Pulang

Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Tidar Kota Magelang bertambah.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Dok Humas Pemkot Magelang
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, didampingi Wakil Wali Kota Windarti Agustina, Sekda, Kepala Dinkes, Plt Direktur RSUDi, saat Teleconference di Command Center Kota Magelang dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (17/3/2020) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Tidar Kota Magelang bertambah.

Jumlah keseluruhan PDP yang dirawat di RSUD Tidar Kota Magelang pun menjadi 5 orang. Satu dari PDP sudah sehat dan boleh pulang.

Satu lainnya masih dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat secara intensif.

Semula, ada enam PDP yang dirawat di RSUD Tidar Kota Magelang. Tanggal 11 Maret 2020 lalu kedatangan tiga PDP. Pasien pertama atau Nomor 1, warga Kabupaten Magelang yang dinyatakan positif.

Pasien nomor 2 dari Kabupaten Magelang, Nomor 3 adalah warga Kota Magelang dinyatakan negatif.

Lalu pada tanggal 15 Maret 2020, kedatangan dua PDP lagi. Pasien nomor 4 dari Kabupaten Semarang.

Pasien nomor 5, warga Kabupaten Temanggung.

Keduanya bekerja di Kota Magelang.

Terakhir, pada Selasa (17/3/2020) ini, pasien nomor 6 datang dari Surabaya.

Ratusan Siswa SMP di Bantul, Ikuti Sosialisasi Pencegahan Virus Corona

Dari enam PDP itu, satu PDP yakni pasien nomor 3 dari Kota Magelang dinyatakan negatif dan sudah pulang.

Sementara itu, Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada sebanyak 3 orang.

Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, mengatakan, Pemkot Magelang pun belum akan menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB), melihat satu PDP yang positif bukan warga Kota Magelang, tetapi merupakan warga Kabupaten Magelang.

"(PDP) bukan warga Kota Magelang, tapi Kabupaten Magelang sehingga Pemkot Magelang tidak KLB," kata Sigit, Selasa (17/3).

Seluruh tenaga medis di RSUD Tidar dan rumah sakit lainnya telah diminta meningkatkan kewaspadaannya saat menerima pasien. Mereka diharapkan waspada supaya para tenaga medis tidak ikut terpapar.

"Ketika dokter, paramedis, kalau menerima pasien sekarang harus ekstra hati-hati. Kita sudah berkoordinasi dengan rumah sakit sekitar, antara lain RSJ Prof Dr Soerojo, RST dr Soedjono dan rumah sakit lainnya di wilayah Kedu," imbuhnya.

Bupati Klaten Gelar Video Conference Bersama Gubernur Jateng dalam Upaya Kendalikan Covid-19

Dalam teleconference dengan Ganjar Pranowo, Selasa (17/3/2020), Sigit mengungkapkan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) yang masih dibutuhkan oleh para tenaga medis. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diharapkan dapat membantu kebutuhan APD tersebut.

Langkah-langkah antisipatif untuk menekan pandemi Covid-19 juga telah dilakukan.

Mulai dari peliburan sekolah, penundaan kegiatan dengan kerumunan massa yang banyak, perlombaan, agenda rapat ataupun kunjungan kerja.

Kegiatan belajar mengajar dari PAUD, TK, SD, hingga SMP se-Kota Magelang diliburkan selama 2 pekan sejak 16 Maret 2020. Kegiatan Car Free Day (CFD), Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) ditunda. Kunjungan pasien ke RSUD Tidar juga sudah ditiadakan sementara waktu.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved