Dampak Corona DIY

Wabah Virus Corona, Upacara Melasti di Bantul Tetap Dilaksanakan Tanpa Libatkan Massa

Upacara Melasti ke-2 rencananya akan dilaksanakan pada hari Minggu, 22 Maret 2020 bertempat di Pantai Parangkusumo, Kabupaten Bantul.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Ketua umum Panitia Nyepi DIY AKBP Purn I Nengah Lotama bersama Dinas Pariwisata Bantul.  

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Upacara Melasti ke-2 sebagai bentuk pensucian diri umat Hindu untuk menyambut hari raya Nyepi dipastikan tetap akan dilaksanakan di Pantai Parangkusumo.

Namun tanpa melibatkan massa, hanya akan ada ritual inti dan dihadiri umat saja. 

Ketua Umum Panitia Nyepi DIY, AKBP (Purn) I Nengah Lotama mengatakan, peniadaan massa dalam upacara Melasti tahun 2020 itu mempertimbangkan imbauan Pemerintah terkait dengan merebaknya Virus Corona atau covid-19.

Di mana sangat tidak dianjurkan pengumpulan massa dalam jumlah besar. 

Umat Hindu Laksanakan Melasti di Sumber Air Tuk Mas, Mata Air Kuno Peninggalan Kerajaan Hindu

"Jadi upacara melasti tetap dilaksanakan, dengan pertimbangan hanya untuk kalangan sendiri," kata I Nengah Lotama, saat Jumpa pers di Dinas Pariwisata Bantul, Selasa (17/3/2020).

Upacara Melasti ke-2 rencananya akan dilaksanakan pada hari Minggu, 22 Maret 2020.

Bertempat di Pantai Parangkusumo, Kabupaten Bantul.

Selain tanpa melibatkan massa, Melasti tahun ini juga menunda sejumlah kegiatan pengiring.

Seperti misalnya, tanggal 21 Maret 2020, sebelum Upacara Melasti di Parangkusumo rencananya panitia akan melangsungkan pawai ogoh-ogoh di Malioboro.

Namun dengan merebaknya covid-19 maka berdasarkan keputusan Majelis, pawai tersebut akhirnya dipending. 

Termasuk acara seremonial sebelum Upacara Melasti dimulai.

Kenali Perbedaan Batuk Biasa, Batuk TBC dan Batuk karena Virus Corona

Dengan mempertimbangkan situasi saat ini, acara seremonial tersebut dimungkinkan juga akan dihilangkan.

"Tapi besok kita akan sowan dulu ke Bupati Bantul. Keputusannya seperti apa. Kita sebagai umat manut," ucap dia. 

Bagaimanapun, upacara Melasti kata dia tetap akan dilangsungkan meskipun dengan segala keterbatasan.

Pasalnya, Melasti bagi umat Hindu adalah meningkatkan sraddha dan bhakti pada para Dewata manifestasi dari Tuhan yang mahaesa untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan papa klesa dan mencegah kerusakan alam.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved