Dampak Corona DIY

RS di Sleman Siap Membantu Jika RS Rujukan Kewalahan Tangani Pasien Corona

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mengkonsolidasikan rumah sakit (RS) di Sleman untuk siap dalam mengantisipasi perkembangan inveksi Covid-19.

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo 

Tapi jika dalam perkembangan RS rujukan dalam tidak mampu menjemput, maka pihak RS non rujukanlah yang akan mengantarnya.

"Kalau ditemukannya di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) misalnya puskemas atau klinik, mereka akan menghubungi kami melalui Sleman Emergency Service (SES), kami yang akan menjemput pasien dan mengantarnya ke RS rujukan," urainya.

Bekerja Dari Rumah Bisa Tetap Dapat Santunan

Namun demikian, selama ini di Sleman belum ditemukan PDP, hanya saja ada sembilan Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang tercata. Mereka adalah yang pulang dari Wuhan, Tiongkok dan yang pulang umroh.

Terkait kesiapan Kabupaten Sleman dalam menangani PDP, timbul pertanyaan terkait pembiayaannya. Joko menjelaskan PDP yang dirawat di RS rujukan akan ditanggung biayanya oleh APBN.

"Pertanyaan, kalau ada PDP di rawat di RS non rujukan itu yang nanggung siapa? lalu ODP yang membiayai siapa? Sementara ini kita sepakati dulu, kalap PDP itu limpahan dari RS rujukan maka tetap harus ditanggung oleh pemerintah pusat," ujarnya.

"Tapi dari stetmen bupati kemarin, pemerintah kabupaten Sleman tidak akan membiarkan masyarakat Sleman terlantar kesehatannya gara-gara tidak bisa bayar, jadi APBD siap untuk membantu," tutupnya.(*/TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved