Wabah Virus Corona

Kisah dan Kesaksian Para Pasien Virus Corona (COVID-19) yang Berhasil Sembuh

Sebaiknya kita tidak melupakan bahwa ada pula banyak orang di luar sana yang berhasil sembuh dari infeksi virus corona.

Editor: Rina Eviana
Shutterstock via Kompas.com
Virus Corona Jadi Pandemi Global, Pakai Sarung Tangan Justru Menambah Risiko Infeksi COVID-19 

"Saya tidak dirawat di rumah sakit. Saya bahkan tidak pergi ke dokter karena saya sembuh sendiri." "Dan saya rasa itu hanya jenis flu yang berbeda dari yang saya telah lindungi dengan vaksin flu," kata dia.

5. Bridget Wilkins (29)

Bridget terbang ke Australia melalui Singapura untuk pernikahan seorang teman pekan lalu. Dia sekarang dikarantina di rumah sakit di Brisbane setelah dinyatakan positif Covid-19. Bridget menderita sakit kepala, sakit tenggorokan, dan kelelahan, yang semuanya dia anggap merupakan gejala jetlag.

"Saya pikir kita harus tenang, karena bagi kebanyakan orang, seperti saya, yang dirasakan hanya demam jangka panjang yang bisa kita atasi," ungkapnya.

6. David Abel (73)

David dan Sally Abel dari Woodford Halse di Northamptonshire merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-50 ketika mereka terkena Covid-19 di kapal pesiar Diamond Princess, yang dikarantina di Jepang.

David mengatakan, ketika berada di luar rumah sakit ia merasa agak aneh dan hampir pingsan. David merasa setiap pori di tubuhnya terbuka, dan ia bahkan dibawa menggunakan kursi roda ke kamarnya.

Mereka berdua belakangan didiagnosis dengan pneumonia serta virus corona. Sejak itu Sally melewati masa sakitnya.

Tapi David mendapatkan hasil tes negatif dua kali dan satu kali positif, jadi dia belum bisa pergi.

7. Connor Reed (25)

Connor Reed berasal dari Liandudno, Wales Utara. Ia tengah mengajar bahasa Inggris di Wuhan, China ketika mulai mengalami seperti pilek pada 25 November.

Tujuh hari kemudian dia merasa jauh lebih buruk. Dalam buku hariannya, Connor menulis, penyakitnya bukan sekadar flu. Saat itu ia merasa sakit di seluruh tubuh, kepala berdetak, dan tenggorokan terasa menyempit. Dua hari kemudian nafasnya menjadi lebih sulit.

Bahkan, merasa terengah-engah hanya untuk pergi ke toilet. Ia kemudian naik taksi ke Rumah Sakit Universitas Zhongnan karena dia tahu akan ada dokter Inggris. Connor diuji dan diberi antibiotik.

Pada hari ke 21 ia merasa sakit seperti ditabrak steamroller dan merasa gendang telinganya seperti mau pecah. Meski begitu, ia merasa tubuhnya lebih baik dan terus membaik pada 24 Desember, tepat satu hari sebelum Natal.

Panduan Tanya Jawab Novel Coronavirus (COVID-19) WHO yang Perlu Kamu Tahu

8. Andrew O’Dwyer

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved