Wabah Virus Corona

Kisah dan Kesaksian Para Pasien Virus Corona (COVID-19) yang Berhasil Sembuh

Sebaiknya kita tidak melupakan bahwa ada pula banyak orang di luar sana yang berhasil sembuh dari infeksi virus corona.

Editor: Rina Eviana
Shutterstock via Kompas.com
Virus Corona Jadi Pandemi Global, Pakai Sarung Tangan Justru Menambah Risiko Infeksi COVID-19 

Saat itu, Goldman mengalami demam dan sedikit batuk selama penerbangan kembali ke Amerika Serikat, dan dikarantina saat tiba.

Namun, menurut dia, rasa sakit yang pernah dialaminya dan masih teringat adalah ketika menderita bronkitis beberapa tahun lalu.

"Ini jauh lebih mudah. Saya tidak kedinginan, tidak ada tubuh yang sakit. Saya bernapas dengan mudah dan tidak mengalami hidung tersumbat," kata dia.

Saat itu, lanjut Goldman, dadanya terasa kencang dan ia menderita batuk. Namun, jika berada di rumah dengan gejala seperti itu, ia merasa tetap bisa beraktivitas ke luar rumah seperti biasa.

Setelah mengalami sakit selama satu bulan, Carl sekarang tidak lagi memiliki gejala, tetapi masih dinyatakan positif.

"Saya harus diuji tiga hari berturut-turut negatif agar bisa dinyatakan bebas. Tapi, saya tidak akan memiliki virus ini selamanya," ujar Goldman.

3. Marc Thibault (48)

Marc, warga Rhode Island, AS yang berprofesi sebagai guru sekaligus wakil kepala sekolah, memimpin kunjungan lapangan sekolah ke Italia, Prancis dan Spanyol bulan lalu.

Ia kemudian dirawat di rumah sakit pada 27 Februari, lima hari setelah dia kembali ke rumah. Seminggu kemudian dia didiagnosis menderita virus corona.

Marc mengatakan penyakit itu telah menimpanya seperti badai. "Kamu merasa seperti sesak napas dan panik karena tidak bisa bernapas. Rasanya seperti satu inci dari kematian," ungkap dia.

Panduan Tanya Jawab Novel Coronavirus (COVID-19) WHO yang Perlu Kamu Tahu

4. Liz Schnedier (37)

Liz terkena virus corona setelah menghadiri pesta rumah rekannya di Seattle. Menurut dia, di sana tidak ada yang batuk atau bersin tetapi 40 persen tamu menjadi sakit dalam tiga hari setelahnya.

Dalam sebuah unggahan Instagram pada hari Senin, Liz menggambarkan gejala-gejala yang dialaminya, seperti sakit kepala, demam, sakit tubuh parah, nyeri sendi, dan kelelahan parah.

“Saya mengalami demam yang melonjak pada malam pertama ke 39 derajat Celcius dan akhirnya turun ke 37 derajat Celcius," ungkap dia.

Suatu hari Liz merasa perutnya mual. Setelah demam hilang, ia masih merasakan hidung tersumbat dan sakit tenggorokan. Total durasi penyakit yang dialaminya adalah 10-16 hari. Meski begitu, Liz hanya merawat dirinya sendiri di rumah.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved