Diplomat Asing Ramai-Ramai Keluar dari Pyongyang, Tak Mau Dikarantina Korea Utara

Demi melindungi negaranya, Korea Utara mengambil beberapa langkah untuk pencegahan epidemi virus corona dengan mengorbankan perekonomiannya.

“Ini untuk memastikan kehidupan dan keselamatan rakyat, itu menjadi prioritas,” kara sebuah media pemerintahan Korea Utara dikutip dari laman Yonhap.

Laporan oleh Uriminzokkiri, sebuah situs propaganda Korea Utara, diyakini sebagai yang pertama kali menyebutkan kerugian ekonomi akibat penyakit virus. 

Hingga saat ini, Pyongyang belum melaporkan adanya tanda-tanda infeksi virus corona yang dikonfirmasi. Tetapi negara tersebut telah mengintensifkan upaya karantina dan kontrol perbatasan.

"Ini bukan sesuatu yang mudah untuk diputuskan sekaligus diimplementasikan oleh siapa saja. Untuk mengambil upaya pencegahan penyebaran COVID-19, pihak pemerintah harus menanggung kerugian ekonomi yang bahkan luar biasa," kata Uriminzokkiri.

"Itu karena tidak ada tugas yang lebih penting daripada memastikan kehidupan dan keselamatan orang," sambungnya.

• Pantau Latihan Perang di Tengah Wabah Virus Corona, Kim Jong Un Santai Tak Pakai Masker

Korea Utara telah menutup perbatasannya dengan Cina dan Rusia guna memperkuat prosedur karantina. Hal ini berdampak pada arus penerbangan dan ekspor impor barang. 

Gangguan seperti itu dapat memperburuk ekonomi yang sudah lemah di bawah tekanan berat pelumpuhan sanksi internasional.

Korea Utara telah menyerukan upaya untuk membangun ekonomi mandiri yang independen dari dukungan luar.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )