Jembatan Songgolono Ambruk
BREAKING NEWS: Hujan Deras Sebabkan Jembatan Songgolono di Srigading Ambruk
Jembatan penghubung antara dusun Ngepet Lor dengan Dusun Ngepet kidul itu ambruk seiring dengan hujan deras yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Ban
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Jembatan Songgolono yang berada di dusun Ngepet, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul ambruk, pada Senin (09/3/2020) pagi.
Jembatan penghubung antara dusun Ngepet Lor dengan Dusun Ngepet kidul itu ambruk seiring dengan hujan deras yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Bantul.
Warga setempat, Subandi, 63, mengatakan, jembatan Songgolono ambruk sekitar pukul 06.00 pagi. Beruntung saat kejadian tersebut tidak ada orang yang melintas.
"Tiba-tiba ambruk begitu saja," kata Subandi. Ia juga mengatakan saat kejadian, hujan deras mengguyur desanya.
• Talut Jembatan Jarakan Ambrol, DPUPKP Minta Rekanan Segera Perbaiki
Jembatan Songgolono yang membentang di atas sungai Winongo kecil itu, kata Subandi, usianya sudah cukup tua.
Sekitar 31 tahun.
Dibangun oleh masyarakat setempat pada tahun 1989, menggunakan dana swadaya.
Selama puluhan tahun tersebut menurut dia jembatan belum pernah ada rehab.
Hanya sebatas perbaikan ringan.
Pantauan di lokasi, jembatan yang memiliki panjang 12 meter dan lebar 2.5 meter itu talut sisi utaranya longsor sehingga sebagian pondasinya ambruk.
Kondisinya terputus.
Kontan saja jembatan tersebut tidak bisa dilewati kendaraan apapun termasuk pejalan kaki.
Warga memasang palang bambu di kedua sisi jembatan agar masyarakat tidak melalui jembatan tersebut.
Melihat pada bagian pondasi bawah dan talut sebelah utara jembatan, diketahui juga sudah longsor.
Longsornya talut menurut dia diakibatkan karena volume sungai Winongo kecil meningkat sehingga mengikis talut dan pondasi jembatan.
• Lagi, Talut di Jembatan Jarakan Bantul Ambrol
"Jadi, jembatan ambruk karena memang sudah tua dan faktor alam," ujar Subandi.
Dukuh Ngepet, Dalijo, mengatakan, Jembatan Songgolono merupakan akses penting bagi mobilitas warga.
Di mana setiap hari digunakan oleh warga setempat untuk pergi beraktivitas di ladang persawahan.
Termasuk jalur penting juga bagi anak-anak sekolah SMK untuk berolahraga.
Jembatan Songgolono saat ini kondisinya ambruk.
Warga yang melintas harus memutar sepanjang 1 kilometer.
"Jembatan ini sangat penting. Kami inginnya agar segera diperbaiki," ujar Dalijo.
Apalagi ambruknya jembatan itu juga mengancam satu rumah warga milik Slamet Marzuki.
Sebab, talut di sebelah utara mulai retak dan terkikis, hanya berjarak sekitar 2 meter dari rumah.
Sementara itu, Lurah Desa Srigading Wahyu Widada, mengatakan, jembatan Songgolono sangat mendesak untuk diperbaiki karena merupakan akses vital bagi masyarakat.
Pihaknya mengaku sudah mengecek secara langsung kondisi jembatan dan telah malaporkan ambruknya jembatan tersebut ke Pemerintah Kabupaten Bantul.
"Kami akan mengusulkan agar bisa cepat diperbaiki melalui dana darurat (bencana)," kata dia.(TRIBUNJOGJA.COM)