Kulon Progo
Operasi SAR Korban Hanyut di Pantai Bugel Kulon Progo Ditutup
Pencarian satu korban yang hilang terseret ombak di Pantai Bugel Kabupaten Kulon Progo oleh Tim SAR Gabungan memasuki hari terkahir, Minggu (8/3/2019)
Penulis: Andreas Desca | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pencarian satu korban yang hilang terseret ombak di Pantai Bugel Kabupaten Kulon Progo oleh Tim SAR Gabungan memasuki hari terkahir, Minggu (8/3/2019).
Kepala Basarnas DIY, Wahyu Efendi menyampaikan pada operasi pencarian hari ke-7 ini, Tim SAR Gabungan yang berjumlah 25 personil di bagi menjadi 2 SRU.
"Untuk SRU 1 melakukan penyisiran di darat ke arah barat sejauh 14 km, SRU 2 melakukan penyisiran di darat ke arah Timur Sejauh 14 km," katanya.
Dia menambahkan bahwa pada pencarian kali ini, Tim SAR Gabungan tidak melakukan pencarian dari laut dikarenakan Ombak di sepanjang pantai selatan cukup tinggi.
• Pemilik Kebun Jati Tewas Tertimpa Tiang Listrik Beton yang Patah di Kulon Progo
Menurut laporan tertulis yang disampaikan oleh Basarnas DIY, Tim SAR Gabungan hari ini melaksanakan pencarian sampai pukul 17.00 WIB.
Wahyu menyampaikan korban atas nama Solikin (11), warga Desa bojong, Kapanewon Panjatan, Kulon Progo, sampai Pencarian hari ke-7 dihentikan, belum ditemukan.
"Pada pencarian hari ke-7 ini Basarnas bersama tim SAR gabungan berkordinasi dengan pihak keluarga dan perangkat desa bahwa operasi SAR akan ditutup sementara," katanya.
Sebagai informasi, sesuai dengan SOP Basarnas, waktu dalam melaksanakan operasi SAR adalah tujuh hari.
"Walaupun operasi SAR sudah ditutup Tim SAR Gabungan akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi. Jika ke depannya ada tanda-tanda korban atau korban ditemukan, maka operasi SAR akan di buka kembali," lanjut Wahyu.
Wahyu juga menyampaikan selama pencarian di Pantai Selatan tersebut, ada beberapa faktor yang cukup menyulitkan jalannya pencarian korban.
• Permintaan Meningkat, Pedagang Pasar Beringharjo Yogyakarta Racik Empon-Empon Corona
"Yang pertama itu faktor ombak yang cukup tinggi berapa hari terakhir membuat Tim SAR kesulitan melakukan pencarian melalui laut. Terakhir kita bisa melakukan pencarian dengan kapal jukung," katanya.
Selain itu, faktor lainnya yakni titik dimana korban hanyut masih belum jelas.
"Titik hanyutnya memang sudah diberikan oleh saksi mata, namun lokasinya tidak terlalu tepat," jelasnya.
Pihaknya berharap ke depannya ada peran serta masyarakat untuk memberikan informasi sekecil apapun itu terkait hanyutnya korban dan segera di sampaikan ke pihak-pihak terkait yakni TNI, POLRI ,Basarnas dan potensi-potensi SAR yang ada.