Dampak Hujan Deras di DIY

Dampak Cuaca Ekstrem, Pemkab Bantul Tetapkan Peningkatan Status Tanggap Darurat

Dampak dari cuaca ekstrem yang melanda beberapa hari terakhir, Pemkab Bantul resmi meningkatkan status siaga, menjadi tanggap darurat.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto 

TRIBUNJOGJA.COM - Dampak dari cuaca ekstrem yang melanda beberapa hari terakhir, Pemkab Bantul resmi meningkatkan status siaga, menjadi tanggap darurat.

Hal tersebut, seiring dengan kerusakan material dan infrakstruktur milik warga, maupun pemerintah.

Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto berujar, sejak Desember sampai dengan 29 Februari, pihaknya menetapkan status siaga darurat.

Akan tetapi, karena kondisi cuaca yang tak membaik, peningkatan status menjadi tanggap darutat dirasa perlu dilakukan.

Potensi Cuaca Esktrem di Pesisir Selatan Gunungkidul, SAR Minta Nelayan Waspada Saat Melaut

"Siaga darurat kita perpanjang jadi 1 Maret-30 April. Namun, dalam perjalanannya, berdasar proses kajian, terjadi bencana yang sifatnya cukup masif, sehingga status kita tingkatkan menjadi tanggap darurat, per hari ini," terangnya, Kamis (5/3/2020) siang.

Menurut Dwi, Bantul termasuk satu dari beberapa daerah yang paling terdampak oleh cuaca ekstrem ini, mengingat posisinya berada di hilir.

Terbukti, kerusakan sarana seperti, jembatan, tanggul, dam, serta genangan di sejumlah rumah warga, berturut-turut terjadi.

"Harapannya, dengan peningkatan status, sarana-sarana vital mana yang butuh penanganan darurat ini, bisa segera ditangani. Sehingga, tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah lagi," ujar Dwi.

"Sumber dana bisa dari mana saja, baik itu belanja tak terduga Pemkab Bantul, provinsi, maupun pusat. Kita bisa mengakses semua untuk mensikapi kondisi ini, yang paling penting untuk kepentingan, serta keselamatan masyarakat," tambahnya.

Mengenai luapan yang terjadi di titik-titik seperti Imogiri, Srandakan, Kretek, Jetis, hingga Pleret, Dwi menegaskan, bahwa fenomena tersebut bukan banjir, melainkan sebatas genangan air saja.

BREAKING NEWS : Ciduk Bandar Narkoba, Polres Bantul Amankan 1,1 Kilogram Sabu

Terlebih, air disebutnya tidak sampai masuk ke rumah milik warga.

"Ya, hanya tergenang, itu pun baru halamannya. Tidak sampai rumah, baru halaman, karena luapan air. Kalau masuk ke rumah, ketinggian airnya tidak sampai 20 cm, jadi belum membahayakan," ucapnya.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Helmi Jamharis menuturkan, pemerintah siap mengucurkan anggaran Rp 3 miliar untuk mengantisipasi rangkaian kejadian tersebut.

Sejauh ini, pihaknya masih menanti usulan dari BPBD, terkait besaran angka kerusakannya.

"Jadi, BPBD tinggal usulkan, agar kerusakan itu dapat segera diperbaiki dengan dana tak terduga. Kita akan cermati, sekaligus menetapkan ya, berapa anggaran yang bisa dicairkan," tuturnya.

"Sejauh ini BPBD belum mengajukan, sehingga kami belum bisa menyebut besarannya. Tapi, secara prinsip, ketika surat itu sudah masuk, TAPD akan segara melakukan tindak lanjut," pungkas Sekda. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved