Kota Yogyakarta
Banyak yang Buang Limbah ke Sumur Resapan, DPUPKP Khawatir Sumur Warga Tercemar
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta meminta masyarakat untuk tidak membuang limbah ke sumur resapan.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta meminta masyarakat untuk tidak membuang limbah ke sumur resapan.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (DPUPKP) Kota Yogyakarta, Aki Lukman mengatakan masih banyak warga yang membuang limbah ke sumur resapan.
Limbah yang dibuang adalah limbah rumah tangga, meliputi toilet, cucian, dan lain-lain.
Dampak dari pembuangan limbah tersebut adalah sumur resapan menjadi berbau, kemungkinan terburuk adalah mencemari sumur warga.
• Ini Penyebab Tercemarnya Air di Kali Sermo
"Jalan Ireda baru dibangun 2019, sekarang sudah berbau. Jadi warga itu membuat saluran sendiri, dibuang ke sumur resapan. Pas awal dibangun ya tidak ada, tetapi pas kami cek lagi sudah ada yang membuang limbah ke sumur resapan," katanya saat ditemui wartawan di Balaikota Yogyakarta, Kamis (05/02/2020).
Sejak tahun 2013 hingga 2018, DPUPKP Kota Yogyakarta telah membangun sekitar 30.000 sumur resapan.
Fungsi sumur resapan tersebut adalah menampung air, agar air hujan tidak langsung mengalir ke sungai.
Dengan demikian, volume air sungai dapat dikendalikan agar tidak meluap.
Padahal sebelum membangun sumur resapan, DPUPKP Kota Yogyakarta melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat di sekitar.
Hal itu agar masyarakat mengetahui fungsi sumur resapan, dan tidak membuang limbah sembarang.
"Kita akan bangun sumur resapan di Kota Gede. Nanti kami sosialisasikan juga kepada masyarakat. Sebelumnya juga sudah disosialisasikan, tetapi masih ada yang membuang limbah ke sana (sumur resapan),"terangnya.
• BPBD DIY Ingatkan Pentingnya Sumur Resapan
Selain limbah rumah tangga, tak sedikit pula warga yang membuang limbah melalui inlet-inlet.
"Ada juga warga yang membuang limbah, dimasukkan ke inlet-inlet. Nah ini kan juga butuh dukungan dari masyarakat. Kami kumpulkan nanti melalui kecamatan, agar hal seperti ini tidak terjadi,"sambungnya.
Ia berharap masyarakat membuang limbah rumah tangga melalui saluran limbah yang sudah ada.
Warga juga diminta untuk menjaga fasilitas yang diberikan Pemkot Yogyakarta untuk kebaikan bersama. (TRIBUNJOGJA.COM)