Harga Empon Naik di Pasaran
Pembeli Empon-Empon di Pasar Beringharjo Meningkat Empat Kali Lipat
Pedagang empon-empon di Pasar Beringharjo dagangannya laris diserbu pembeli pada Rabu (4/3/2020).
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pedagang empon-empon di Pasar Beringharjo dagangannya laris diserbu pembeli pada Rabu (4/3/2020).
Pembeli pun meningkat hingga empat kali lipat dibanding hari biasanya.
"Bisa meningkat 3-4 kali lipat. Mungkin karena pengaruh berita-berita itu. Saya aja nggak tau, kok tiba-tiba datang sebanyak ini dan sudah sejak kemarin. Padahal stoknya nggak banyak," ungkap Rika (43) seorang pedagang empon-empon di Pasar Beringharjo, Rabu (4/3/2020).
Rika mengaku, harga empon-empon juga mengalami kenaikan tapi tak terlalu tinggi.
• Empon-empon Corona Pedagang Pasar Beringharjo Yogyakarta Laris Manis
Namun ada satu jenis empon-empon yang harganya lumayan melambung yakni temulawak.
Sementara jahe merah dan jahe biasa tak terlalu banyak mengalami kenaikan harga.
"Harganya naik, cuma nggak sampai dua kali lipat, cuma sedikit. Yang paling tinggi naik temulawak dari Rp5.000 jadi Rp15.000-Rp20.000 per kilogramnya," ujarnya.
Lanjutnya, jahe merah per kilogram mulanya Rp55.000 menjadi Rp60.000.
Sedangkan jahe biasa dari Rp45.000 menjadi Rp50.000. Disusul serai dari Rp15.000 menjadi Rp20.000.
Rika menyebut, ia mengambil stok dari Kulonprogo, Magelang, hingga Wonosari.
Banyaknya permintaan ini ia akui berpengaruh ke harga karena stok yang ia miliki terbatas.
"Karena sini kan kosong, terus mintanya mendadak, terus dari sananya sudah dinaikkan sedikit," kata dia.
• Masyarakat Serbu Empon-Empon di Pasar Beringharjo
Stok pun ia katakan baru datang lagi pada Rabu siang.
"Pesennya udah dari kemarin," ujarnya.
Disinggung soal kemungkinan makin naiknya harga empon-empon di hari-hari berikutnya, Rika mengaku tak tahu pasti.
"Kalau naik, kayaknya enggak. Kurang tau juga," jelasnya.
Rika mengaku terkejut dengan banyaknya pembeli di kiosnya.
Pada hari biasa, ia hanya kedatangan pembeli seperti penjual jamu dan pedagang di pasar kecil.
"Sehari-hari ada yang beli, yang kulakan bakul jamu sama pedagang di pasar kecil. Baru ini rame, lebaran aja nggak kayak gini," tutupnya. (TRIBUNJOGJA.COM)