RSUD Tidar Kota Magelang Siapkan Satu Ruang Isolasi COVID-19

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Satu ruang isolasi disiagakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang. Ruang isolasi ini diperuntukkan khusus penanganan pasien dalam pengawasan penyakit virus corona atau Coronavirus Disease (COVID-19).

Ruang isolasi ini terus disiagakan sampai dinyatakan tak ada lagi kasus COVID-19.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Tidar Kota Magelang, Nofi Ahyana, mengatakan, ruang isolasi sudah dimiliki sedari dulu, sesuai standar RSUD Tidar Kota Magelang terdapat ruang isolasi.

Hal ini juga sesuai perintah dari Kementerian Kesehatan ke RSUD Tidar Kota Magelang sebagai rumah sakit rujukan.

• Instruksi Presiden Jokowi ke Kapolri untuk Menindak Penimbun Masker di Tengah Virus Corona

"Ruang isolasi sudah. Sudah dari dulu standarnya memiliki ruang isolasi. Perintah dari kementerian kesehatan, kita sebagai rumah sakit rujukan, salah satu ruangan dari sekian ruang isolasi kita, kita khususkan untuk menerima pasien PDP, atau pasien dalam pengawasan COVID-19," ujar Nofi, Selasa (3/3) diwawancarai di RSUD Tidar Kota Magelang.

Nofi mengatakan terdapat 10 ruang isolasi yang dimiliki. Satu diantaranya digunakan khusus untuk menerima Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19.

Fasilitas ruang isolasi untuk COVID-19 ini sudah disiapkan sejak  surat dari Kementerian Kesehatan pada pertengahan bulan Januari 2020 lalu diterima.

"Fasilitas khusus untuk COVID-19 ini sejak kami menerima surat dari Kemenkes di bulan Januari, pertengahan Januari 2020. Untuk isolasi keseluruhan 10 ruang, yang kami khususkan untuk isolasi COVID-19 satu ruang. Ruang ini ada sampai seterusnya, sampai dinyatakan tidak ada lagi kasus COVID-19 di dunia," katanya.

Dikatakan oleh Nofi, RSUD Tidar Kota Magelang adalah satu dari 10 rumah sakit yang ditunjuk di Jawa Tengah.

Kesiapan sendiri telah dilakukan sejak tahun 2007. Sesuai SK Kemenkes tentang penunjukkan 100 rumah sakit untuk penanganan penyakit H5N1.

Penunjukkan untuk COVID-19 ini juga berdasarkan dari H5N1 yang dulu.

"Di Jawa tengah, ada 10 rumah sakit. Kesiapan kami sejak tahun 2007, itu kan sudah ada SK Kemenkes, tentang penunjukkan 100 rumah sakit H5N1. Jadi penunjukkan COVID-19 itu berdasarkan H5N1. Jadi ada 100 RS di Indonesia dan 10 di Jateng. Jadi sejak saat itu lah kami siap sebagai RS rujukan untuk penyakit infeksi emerging. Salah satunya adalah COVID-19. Dengan itulah harus selalu siap setiap saat, apabila ada penyakit infeksi emerging, termasuk COVID-19," tuturnya.

• Dampak Wabah Virus Corona, Sejumlah Pebulutangkis Minta BWF Perpanjang Kualifikasi Olimpiade

Secara adminstrasi, RSUD Tidar Kota Magelang juga memiliki tim khusus untuk Penyakit Infeksi Emerging. Standar Operasional Procedure (SOP) dan alur sudah dipersiapkan.

Sosialisasi dan latihan bagi seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) RSUD Tidar Kota Magelang telah dilakukan.

Sarana dan prasarana juga sudah siap sejak pasien diterima di Unit Gawa Darurat (UGD).

"Kesiapan kami secara administrasi, kita ada tim khusus untuk penyakit infeksi emerging, kemudian SOP dan alur kita sudah siap. Selain itu kita sudah mengadakan sosialisasi dan latihan bagi sleuruh SDM kita. Untuk sarana dan prasarana sudah siap. Sejak pasien diterima di UGD," kata Nofi.

Persiapan sendiri dimulai sejak pasien masuk. Berawal dari UGD, pasien akan disendirikan atau diisolasi.

Demi menghindari kontak dengan pasien lain dan petugas, maka kebutuhan laboratorium ataupun rontgen, petugas akan menuju ke pasien.

Jika memang setelah didiagnosis dan mesti dirawat, pasien akan dibawa menggunakan ambulans, tidak melalui koridor rumah sakit, dan di drop off di depan ruang isolasi, untuk menhindari kontak dengan pasien lain ataupun petugas.(TRIBUNJOGJA.COM)