Update Banjir Bandang Magelang
Warga Terdampak Banjir Bandang di Magelang Bertahan di Pengungsian, Masih Butuh Air Bersih
Sebagian warga terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Dusun Semen dan Mudan bertahan di tempat pengungsian di TPA Derepan.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Saat malam hari, mereka kembali lagi ke tempat pengungsian.
Warga saat ini memang masih khawatir jika terjadi hujan yang deras.
"Masih khawatir kalau hujan masih besar. Kalau sore itu biasanya hujan dares, warga pun was-was. Tanaman yang ada di atas itu semula juga tak gundul, setelah longsor gundul. Tanaman seperti bambu-bambu itu," katanya.
Dia pun bercerita, kejadian banjir seperti ini pernah terjadi pada tahun 1928 dan 2014 lalu.
Namun, banjir tidak sedahsyat yang terjadi pada 2020 ini.
• Penanganan Paska Banjir Bandang di Magelang Fokus ke Pembersihan Material
Akibatnya, rumah hanyut. Alat produksi gethuk warga hilang terbawa banjir.
Kandang ayam rusak.
Kendaraan warga dan televisi juga hanyut.
"Tahun 2014 pernah banjir, tapi tidak sedahsyat. Kalau yang ini besar, sampai gilingan produksi gethuk dan rumah hanyut. Kandang ayam. Kendaraan tiga. Televisi hanyut. Jaman dulu pernah kejadian tahun 1928, tetapi tidak menyangka ini bisa sebesar ini. Kali Blondo, sungai kecil itu biasanya kering pas kemarau. Kalau musim hujan terisi air," ujarnya.
Warga pun berharap kondisi dapat secepatnya pulih dan bencana dapat segera ditangani.
Pengungsi dan warga terdampak bencana dapat diperhatikan.
"Harapannya, semoga bisa diperhatikan dan cepat selesai penamganannya. Semoga tidak longsor lagi," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)