Wabah Virus Corona
Wabah COVID-19 Meluas, 81 Negara Mulai Membatasi Masuknya Wisatawan dari Korea Selatan
Lebih dari 80 negara memberlakukan pembatasan masuk dan prosedur karantina yang cukup ketat untuk para pelancong dari Korea Selatan.
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Lebih dari 80 negara memberlakukan pembatasan masuk dan prosedur karantina yang cukup ketat untuk para pelancong dari Korea Selatan. Hal ini berkaitan dengan penyebaran masalah virus corona,m atau COVID-19.
Keputusan tersebut sudah bulat, meskipun pihak Korea Selatan terus berupaya membujuk negara-negara lain untuk menahan diri tidak mengeluarkan keputusan larangan tersebut.
Sejak Minggu (1/3/2020), ada 37 negara sejak melarang masuk orang Korea Selatan dan orang asing yang telah mengunjungi Korea Selatan dalam beberapa minggu terakhir.
Sebelumnya, ada 34 negara yang melarang, namun ada tiga negara lain yang akan memberlakukan larangan itu mulai Selasa (3/3/2020).

Ketiganya adalah Turki, Laos dan Angola. Sementara, di pusat penyebaran wabah virus corona telah menetapkan 43 negara dan lebih dari 12 daerah di China termasuk Beijing memiliki prosedur karantina yang lebih ketat.
Isolasi itu memerlukan waktu sekitar 14 hari dengan pemantauan cukup ketat.
Kemudian saat ini, Nigeria, Honduras dan provinsi-provinsi China, Zhejiang dan Chongqing baru saja ditambahkan ke dalam daftar pemantauan.
Meski Seoul telah meningkatkan diplomasi bagi negara-negara asing untuk menahan diri dari mengambil pembatasan masuk yang berlebihan terhadap Korea Selatan.
Namun, penyebaran penyakit yang berasal dari kota Wuhan di Cina pada bulan Desember cukup cepat, membuat negara-negara sekitarnya mengambil tindakan.
Lebih dari 80 persen infeksi dilaporkan di Daegu dan Provinsi Gyeongsang guna mendorong banyak negara untuk membuat larangan masuk pada penumpang dari kedua daerah tersebut.

Departemen Luar Negeri A.S. juga memberikan peringatan untuk masyarakat agar tidak bepergian ke Daegu dan Italia.
Langkah itu muncul sekitar satu minggu setelah Washington mengangkat penasehat perjalanan untuk meningkatkan kehati-hatian dan kemudian pada hari Rabu, mereka meningkatkan peringatan ke Level 3, yang berarti mempertimbangkan kembali perjalanan.
Wakil Presiden AS, Mike Pence mengatakan, negaranya akan bekerja sama dengan Korea Selatan untuk mengoordinasikan pemeriksaan medis. Ini adalah komitmen AS untuk mencegah penyebaran virus semakin masif.
Hal ini diikuti oleh pernyataan pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan di Seoul. Ia mengungkap bahwa semua penumpang yang berangkat ke AS akan menjalani pemeriksaan kesehatan yang lebih menyeluruh sebelum mereka naik pesawat.

Tak hanya itu, pejabat tersebut mengatakan pemerintah Korea Selatan sedang memanggil diplomat senior dari Kedutaan Besar Vietnam. Pemanggilan tersebut bertujuan untuk menyampaikan keluhan setelah Vietnam melarang penerbangan dari Korea Selatan mendarat di Hanoi, Sabtu (29/2/2020) lalu.