Bantul
Diduga Tersambar Petir Saat Main Gawai, Pelajar di Bantul Alami Luka Bakar
diduga tersambar petir saat sedang bermain handphone, seorang pelajar kelas tiga SMA di Kabupaten Bantul mengalami luka bakar cukup serius.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Seorang pelajar kelas tiga SMA di Kabupaten Bantul bernama M Farhan Al Halwani dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka bakar cukup serius di sejumlah bagian tubuhnya.
Ia diduga tersambar petir saat sedang bermain handphone, sambil di-charger di dalam kamar rumah, pada Kamis (20/2/2020) malam.
Saat kejadian nahas itu, Farhan (panggilan untuk M Farhan Al Halwani-red) sedang berada di rumah simbahnya, Zamari dan Sariyem di Padukuhan Singosaren, RT 05, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul.
Diceritakan Sariyem, kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.
Saat itu, dirinya pergi dari rumah setelah Salat Maghrib untuk simakan Alquran di Masjid.
• 2 Orang Tewas Tersambar Petir di Bogor, 3 Orang Lainnya Luka-luka
Zamari juga pergi ke rumah anaknya.
Sedangkan cucunya ditinggal sendirian di dalam kamar, posisinya sedang tiduran sambil bermain handphone dan memakai earphone atau headset.
Malam itu hujan turun cukup deras disertai dengan petir.
Ia mengetahui cucunya mengalami luka bakar setelah pulang dari masjid.
Saat itu, diceritakan dia, sepulang dari masjid dia melihat pintu rumah dalam kondisi terbuka.
Keadaan saat itu gelap dan sepi karena aliran listrik di rumahnya mengalami konslet.
"Kulo celuk-celuk putu Kulo tapi raono sautan (saya memanggil-manggil cucu saya tapi tidak ada jawaban-red)," ucap dia, ditemui di rumahnya, Jumat (21/2/2020)
Karena dipanggil tidak ada jawaban, Sariyem kemudian mencari cucunya itu ke dalam kamar.
Didapati kondisi kamar berantakan, headset dan terminal listrik hancur, kasur berlobang dan penuh bercak darah, tiang beton rumah pecah, handphone yang biasa digunakan Farhan kondisinya juga pecah.
Mendapati itu, Sariyem mengaku kaget.
Ia kembali ke keluar rumah untuk mencari cucunya.
Farhan kemudian ditemukan di rumah pamannya, bernama Aris, kurang dari 50 meter dari rumahnya.
"Kulo ningali rambute kobong, matane abang (saya melihat rambutnya gosong dan matanya merah-red)," terang perempuan berusia 59 itu.
Saat itu, Farhan sedang diobati oleh pamannya karena diduga tersambar petir saat bermain handphone sambil di-charger.
Akibatnya, dia mengalami sejumlah luka bakar serius.
• Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan
Sariyem mengaku melihat di bagian kedua tangan cucunya itu melepuh dan mengeluarkan darah.
Bagian wajah juga terdapat banyak luka seperti luka sayatan.
Paling parah menurutnya ada di bagian leher, pundak bagian kiri dan dada.
Di bagian itu menurutnya banyak mengalami luka gosong.
"Ning pundak, Ning gulu, ning dada iku gosong. (Di pundak, di leher dan di dada luka gosong-red)," terangnya.
Ditambahkan Zamari, cucunya itu memang sering bermain handphone sendirian di dalam kamar.
Saat ini, Farhan dilarikan ke RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menjalani perawatan medis.
Menurut dia, kondisinya sudah membaik dan sudah bisa diajak komunikasi.
"Saat ini di rumah sakit, kondisinya sudah sadar," ujar dia. (TRIBUNJOGJA.COM)