Bantul
DBD di Bantul Meningkat Drastis, Hingga Awal Februari Capai 160 Kasus
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bantul mengalami peningkatan drastis.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bantul mengalami peningkatan drastis.
Hingga pekan pertama Februari 2020, penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti itu jumlahnya sudah mencapai 160 kasus.
"Sampai dengan awal februari, berdasarkan surat keterangan dini rumah sakit (KDRS), ada 160 kasus yang terlaporkan (mengenai DBD)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Bantul, Joko Santoso atau disapa dr. Oky, Jumat (14/2/2020).
• Siklus 5 Tahun, DIY Turunkan Angka Kasus DBD dengan Teknik Baru
Jumlah tersebut mengalami kenaikan cukup signifikan dibandingkan dengan bulan Januari lalu yang terlaporkan ada 50 kasus.
Dalam satu minggu, menurutnya, rata-rata ada enam kasus yang dilaporkan.
Tersebar merata diseluruh Kecamatan di Kabupaten Bantul.
Kecamatan Dlingo, yang bulan lalu belum ada laporan, kata dr Oky, sekarang sudah ada dua laporan masuk.
Adapun sebaran kasus terbanyak, ada di Kecamatan Kasihan, Sewon, Banguntapan, Bantul dan Bambanglipuro.
Tiga kecamatan yang disebutkan pertama itu, menurutnya dari tahun ke tahun merupakan wilayah endemis dari nyamuk Aedes Aegypti.
Sedangkan kecamatan Bantul dan Bambanglipuro banyak laporan DBD, karena tingkat kepadatan penduduk.
"Kepadatan penduduk di Kecamatan Bantul, lebih padat dari kecamatan yang lain," ucap dia.
Waspada
Kasus Demam Berdarah di Kabupaten Bantul mengalami peningkatan, menurut dr Oky, dipengaruhi juga karena faktor curah cuaca yang tidak menentu.
• Selama Januari Jumlah Penderita DBD di Sleman Mencapai 41 orang
Kadang hujan namun kadang juga panas.
Faktor cuaca yang tidak menentu tersebut, kata dia, terkadang membuat masyarakat terlena.
Lupa menjaga kebersihan lingkungan dan lupa melakukan pemantauan terhadap tempat-tempat yang menjadi perindukan nyamuk.
"Kita harapkan masyarakat tetap waspada. Terutama tentang kebersihan lingkungan," ucap dia.(TRIBUNJOGJA.COM)