Lifestyle
Ternyata, Stunting Tak Sama dengan Kerdil
Pemberitaan Kompas.com edisi 18 Maret 2019 menyebutkan, anak-anak dwarfisme pada umumnya memiliki orangtua yang juga pendek.
Sedangkan prevalensi stunting di Indonesia per Oktober 2019 berada di angka 27,67 persen.
"Sehingga kalau suatu negara stunting balitanya sudah di bawah 20 persen, berarti sudah bukan public health problem," kata Siswanto.
Stunting memengaruhi pertumbuhan otak seorang anak.
Oleh karena itu, selain tinggi badan ada pula hal-hal lain yang bisa diperhatikan.
Di antaranya lewat IQ point anak serta kondisi kesehatannya.
"Kalau sudah agak besar sering sakit, karena pas masa kecil organ kurang bertumbuh dengan baik, nanti pas sudah dewasa juga lebih riskan terkena penyakit yang tidak menular. Misalnya diabetes, karena ginjal tidak berfungsi dengan baik, tidak berkembang secara optimal," kata Valerie Krisni.(TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mari Pahami, Stunting Tak Sama dengan Kerdil"
Penulis : Nabilla Tashandra
Editor : Bestari Kumala Dewi