Wabah Virus Corona
Temuan Baru Virus Corona, Ada Penyebar Super di Wuhan, Menginfeksi 10 Petugas Medis dan 4 Pasien
Hal ini membuat para dokter tidak menduga bahwa pasien itu terinfeksi virus corona Wuhan
Pasalnya, 17 orang sebetulnya dirawat di rumah sakit karena penyakit lain dan 40 orang lainnya adalah petugas kesehatan yang bekerja di rumah sakit tersebut.
Temuan lain yang layak jadi perhatian dari laporan ini adalah adanya beberapa pasien yang pada awalnya mengalami gejala ringan kemudian mengalami gejala berat beberapa hari setelahnya.
Median dari kemunculan gejala pertama hingga jadi kesulitan bernapas adalah lima hari, hingga masuk rumah sakit tujuh hari, dan hingga kesulitan bernapas berat delapan hari.
Melihat pola ini, para dokter disarankan untuk selalu waspada dan memonitor pasien, bahkan ketika gejala yang tampak tergolong ringan.
Kekhawatiran peneliti Harvard

Peneliti Harvard memiliki kekhawatiran soal tidak adanya kasus virus corona di Indonesia. Terlebih negara tetangga lainnya sudah ditemukan kasus coronavirus, tapi tidak demikian halnya dengan Indonesia.
Kasus virus corona hingga Senin (10/02/2020) malam tercatat ada sebanyak 40.573 kasus terkonfirmasi.
Sedangkan jumlah kematian karena virus yang menyebar dari kota Wuhan provinsi Hubei, China itu tercatat ada sebanyak 910 kasus kematian.
Sampai dengan hari ini, belum ada satupun kasus virus corona di Indonesia yang terkonfirmasi positif.
Ketiadaan kasus virus corona di Indonesia memicu kekhawatiran peneliti Harvard.
Menurutnya, ketiadaan tersebut mungkin berarti virus sebenarnya telah menyebar namun tak terdeteksi.
Jika itu terjadi, menurutnya ada potensi bagi virus tersebut membentuk epidemi yang jauh lebih besar.
“Indonesia telah melaporkan nol kasus, dan Anda akan mengharapkan telah melihat beberapa kasus,” ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch di Harvard TH Chan Scool of Public Health sebagaimana dikutip dari VOA News.
Thailand sendiri telah melaporkan 25 kasus, namun berdasarkan penelitian tim mereka menurutnya jumlah tersebut seharusnya lebih banyak.
Penelitian para ahli Harvard sendiri didasarkan pada perkiraan jumlah rata-rata penumpang pesawat yang terbang dari Wuhan ke kota-kota lain di seluruh dunia.