Bantul

Kisah Sukses Purwanto, Peternak Ikan Koi asal Bantul, Pernah Jual Ikan Seharga Rp 174 Juta

Kisah Sukses Purwanto, Peternak Ikan Koi di Bantul, Pernah Jual Ikan Seharga Rp 174 Juta

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
Peternak Ikan Koi di Bantul, Purwanto (pakai topi) sedang memberi makan Ikan Koi miliknya. 

"Banyak yang tanya. Ini ikannya mau dijual nggak," ujar dia.

Dari sana, ternyata banyak orang yang menyukai ikan koi.

Di samping warna dan tubuhnya yang bagus, ikan tersebut juga dipercaya sebagai pembawa keberuntungan dan tidak membosankan.

Pada tahun 2010, Purwanto akhirnya memutuskan untuk mencoba keberuntungan itu dengan memulai usaha budidaya ikan koi.

Hasilnya ternyata memuaskan, semakin tahun terus berkembang.

Saat ini, tepat di belakang rumah Purwanto ada sekitar 30 kolam budidaya.

Kolam tersebut menampung ratusan atau bisa jadi ribuan ikan koi berbagai jenis.

Mulai dari Sanke, Sowa, Koaku, Boromu, Siro, Kinmasuba, Susui, Asagi, Chagoi hingga Platinum.

Setiap jenis koi, menurut dia, memiliki peminatnya masing-masing, tergantung selera dari pembeli.

Koi Peliharaan Mati Karena Listrik Padam, Dua Warga Gugat PLN ke Pengadilan, Tuntut Ganti Rugi

Para pecinta Koi, kata dia, biasanya cenderung akan melihat dari pola warna, tingkat kecerahan dan bentuk tubuh.

"Paling disukai bentuk tubuhnya ideal, tidak terlalu bulat dan tidak terlalu kurus," ujar Purwanto.

Ia menyampaikan budidaya ikan Koi saat ini masih sangat menjanjikan.

Di samping bentuk tubuh dan warnanya indah, harga ikan koi di pasaran menurutnya cenderung stabil.

Kendati demikian, budidaya Ikan Koi bukan berarti tanpa resiko.

Kata Purwanto, ada sejumlah kendala yang dihadapi. Antara lain, telor ikan tidak menetas hingga penyakit busung insang.

Penyakit ini biasanya muncul saat musim peralihan antara musim kemarau dengan musim penghujan.

Ikan awalnya terlihat sehat tapi tiba-tiba mati. Tanda-tanda penyakit ini biasanya bisa dilihat dari belakang insang. Terdapat bintik-bintik seperti jamur.

"Untuk mencegah penularan, ikan yang terkena penyakit, sebaiknya harus segera dikarantina," kata dia.(Tribunjogja/Ahmad Syarifudin)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved