Harga Bawang Putih Naik
Harga Bawang Putih Kating di Kota Yogya Tembus Rp 60 Ribu
Harga Bawang putih kating di sejumlah pasar tradisional di Kota Yogyakarta naik hampir sekira 100 persen dari harga normal.
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Harga Bawang putih kating di sejumlah pasar tradisional di Kota Yogyakarta naik hampir sekira 100 persen dari harga normal.
Berdasarkan catatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogya, harga komoditas tersebut tembus hingga Rp60 ribu per kilogram (kg).
"Harga di Pasar Lempuyangan dan Kotagede Rp60.000/kg sedangkan di Pasar Beringharjo Rp56.000/kg," kata Kepala Bidang Bimbingan Usaha, Pengendalian Dan Pengawasan Perdagangan, Benedik Cahyo, Senin (10/2/2020).
Dia menjelaskan, kenaikan harga sudah mulai terjadi pada saat perayaan Imlek lalu.
• Pemda DIY Akan Segera Impor Bawang Putih dalam Waktu Dekat
Saat kondisi normal, rerata harga bawang putih kating di tingkat pedagang dibanderol Rp32 ribu/kg.
Tingginya permintaan saat menjelang perayaan Imlek diduga menjadi penyebab naiknya harga jual di sejumlah pasar.
Selain itu, Benedik meyampaikan, merebaknya isu Virus Corona ikut berimbas pada harga jual.
"Memang ada pengurangan impor bawang putih dari China dan kebutuhan bawang putih itu sebagian besar memang dicukupi dari impor," jelas dia.
Kepala Disperindag Kota Yogyakarta, Yunianto Dwisutono mengatakan, kebijakan pengurangan kuota impor yang ditetapkan oleh pemerintah pusat setelah penyebaran Virus Corona berimbas pada harga jual bawang putih menjadi tinggi.
Selama ini, mayoritas pemenuhan kebutuhan bawang putih dalam negeri memang masih mengandalkan dari impor.
• Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan
Pasalnya, persediaan komoditas tersebut masih kurang untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Baru ada pencermatan untuk memilih daerah impor alternatif selain China sehingga kebutuhan bawang putih bisa tercukupi," jelas dia.
Dia mengatakan, untuk stok sementara diklaim masih cukup.
Pemerintah daerah bersama sejumlah instansi disebut juga tengah berkoordinasi untuk segera menuntaskan persoalan tersebut.
"Kita pantau terus, semoga dalam waktu dekat ada pasokan yang masuk untuk menekan harga, tapi sementara untuk stok masih aman," ungkapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)