Wabah Virus Corona
Fakta Mengapa Virus Corona Jarang Menyerang Anak-anak
Epidemi virus corona memang cukup mengancam keberadaan manusia. Hingga Jumat, (7/2/2020) kurang lebih 31 ribu orang sudah terjangkit virus dan 638
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Rina Eviana
Usianya beragam, sekitar 36 hingga 66 tahun. Mereka menderita demam, sakit tenggorokan, diare, dan radang paru-paru.
• Dokter Li Wenliang yang Sempat Viral, Akhirnya Meninggal Terinfeksi Virus Corona
Anak itu juga memiliki tanda-tanda pneumonia di paru-paru, tetapi tidak ada gejala di luar.
Beberapa ilmuwan menduga bahwa ini merupakan tipikal infeksi virus corona pada anak-anak.
"Memang benar bahwa anak-anak dapat terinfeksi tanpa gejala atau memiliki infeksi yang sangat ringan," kata Dr Raina MacIntyre, seorang ahli epidemiologi di Universitas New South Wales di Sydney, Australia, yang telah mempelajari penyebaran virus corona.
Dalam banyak hal, pola ini paralel dengan yang terlihat selama wabah SARS dan MERS, juga virus corona.
Epidemi MERS di Arab Saudi pada 2012 dan di Korea Selatan pada 2015 merenggut lebih dari 800 nyawa.
Sebagian besar anak-anak yang terinfeksi tidak pernah mengalami gejala.
Tak ada data yang melaporkan anak meninggal selama epidemi SARS pada tahun 2003 dan sebagian besar dari 800 kematian dalam wabah terjadi pada orang di atas usia 45 dengan laki-laki lebih berisiko.
Dalam laporan yang dipublikasikan untuk kasus SARS, para peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melaporkan dari 8.000 kasus hanya 135 anak yang terjangkit virus tersebut.
• Penerbangan Putar Balik Gara-gara Penumpang Berkata Pulang Dari Ibu Kota Virus Corona
Sementara, anak-anak di bawah usia 12 tahun memiliki kemungkinan lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit atau membutuhkan oksigen atau perawatan lain.
Para peneliti menemukan anak-anak di atas usia 12 memiliki gejala seperti orang dewasa.
“Kami tidak sepenuhnya memahami alasan peningkatan keparahan terkait usia ini. Tapi kami melihat itu sekarang dan dengan SARS, Anda bisa melihatnya lebih jelas,” kata Dr. Peiris.
Bukan hal yang aneh jika virus hanya memicu infeksi ringan pada anak-anak dan penyakit yang jauh lebih parah pada orang dewasa.
Cacar air, misalnya, sebagian besar tidak penting pada anak-anak, namun sangat berbahaya pada orang dewasa.
Influenza tidak biasa karena telah berevolusi dengan manusia selama ribuan tahun dan menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia setiap tahun.
