Sleman
Sebar Video Hoax Klitih, Driver Ojek Online Ditangkap Polda DIY
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan bahwa pada tanggal 3 Februari kemarin beredar informasi yang meresahkan warga Yogyakarta.
Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda DIY menangkap pelaku penyebar berita bohong atau hoax.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan bahwa pada tanggal 3 Februari kemarin beredar informasi yang meresahkan warga Yogyakarta.
Video yang beredar di media sosial itu bernarasikan adanya korban klitih di wilayah Godean.
"Cukup meresahkan, maka kita lakukan tindakan tegas. Ini supaya jadi pembelajaran ke pelaku dan masyarakat untuk jangan menyebarkan hoax," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (4/2/2020).
• Polres Sleman Bentuk Tim Khusus Kejar Pelaku Klitih
Lebih detilanya Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda DIY Kombes Pol Tony Surya Putra menjelaskan bahwa tindak kejahatan di jalanan itu tidak semuanya kasus klitih.
Ada yang penganiayaan dengan motif tertentu serta pencurian kekerasan.
"Situasi ini justru dimanfaatkan pelaku untuk membuat situasi Jogja itu rawan dan klitih di mana-mana," paparnya.
Dalam kasus ini tersebar video seolah-olah telah jatuh korban klith di wilayah Godean.
Tim cyber kemudian melacak video itu dan mendapati bahwa video yang tersebar itu sebenarnya adalah video kecelakaan di Muntilan.
"Kita koordinasikan dengan polsek jajaran untuk menelusuri tapi ternyata tidak ada kasus klitih di wilayah Godean. Maka tim cyber melakukan penyelidikan dan kemarin siang kita mengamankan pelaku penyebar video tersebut," terangnya.
• Polda DIY Rumuskan Penanggulangan Klitih melalui FGD
Tersangka adalah seorang sopir ojek online, berinisial UK (45) warga asli Kuningan Jawa Barat yang tinggal di Depok Sleman.
Kejadian sebenarnya di video itu adalah dua orang pengendara mengalami kecelakaan tunggal di wilayah Muntilan Jawa tengah pada 1 Februari 2020, dan salah seorang korbannya menggunakan atribut jaket ojek online.
"Tersangka upload video laka tunggal seolah itu korban klitih di godean pada 3 Februari. Video itu ia seharkan di grup Whatsapp-nya yang berisikan 30 orang," ujarnya.
"Di grup itu sebenarnya sudah ada yang mengingatkan untuk tidak menyebar hoax. Tapi pelaku sendiri mengatakan bahwa itu benar kasus klitih, bahkan ia menyuruh temannya untuk mengecek sendiri kalau tidak percaya," imbuhnya.
Video dengan keterangan palsu itu akhirnya tersebar bahkan hingga facebook.