Wabah Virus Corona

Virus Corona Wuhan Disebut Belum Ada Obatnya Tapi 63 Orang Bisa Sembuh, Begini Penjelasannya

Sebagai catatan, hingga saat ini belum ada obat ataupun vaksin untuk menangani virus corona Wuhan ini.

Editor: Rina Eviana
yonhap
Empat Kasus Baru Virus Corona di Korea Selatan, Korea Utara Ambil Tindakan 

Vaksin mempersiapkan tubuh untuk bisa melawan penyakit. Ketika bakteri atau virus masuk ke dalam tubuh, sel kekebalan tubuh bernama limfosit, merespons dengan memproduksi antibodi, yang merupakan molekul protein.

Antibodi ini akhirnya melawan antigen dan memproteksi tubuh agar tidak mengalami infeksi. Di sinilah vaksin memiliki peran. Ketika vaksin masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh Anda akan melihat mereka sebagai “musuh” atau antigen.

Korban Tewas Akibat Virus Corona Bertambah, PM China ke Wuhan, Kepala WHO Sampai di China
Korban Tewas Akibat Virus Corona Bertambah, PM China ke Wuhan, Kepala WHO Sampai di China (scmp)

Akhirnya, tubuh akan memproduksi antibodi sebagai respons terhadap ancaman tersebut. Setelah itu, banyak dari antibodi akan rusak, namun sel-sel kekebalan tubuh yang disebut sel memori, akan tetap tumbuh di dalam tubuh.

Ketika tubuh bertemu dengan antigen yang sama di kemudian hari, sel-sel memori akan menghasilkan antibodi dengan cepat dan menghancurkan antigen tersebut sebagai perlawanan terhadap penyakit yang masuk.

Cara meningkatkan kekebalan tubuh "Saat ini vaksin corona (2019-nCoV) itu kan belum ada, sehingga semua manusia harus mempertahankan diri bagaimana suapaya tidak terserang kan. Nah, supaya tidak terserang, hanya satu caranya," kata Munawaroh dihubungi Kompas.com, Rabu (29/1/2020).

"Pertama meningkatkan kekebalan tubuh agar tubuh tidak lemah. (Meningkatkan kekebalan tubuh) dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi, vitamin, jangan kecapekan," ujarnya.

Penjelasan Presiden Jokowi Belum Evakuasi WNI yang Terisolasi di Wuhan, Lokasi Wabah Virus Corona

Update Terbaru Penularan Virus Corona, Korban Meninggal di China Dilaporkan Mencapai 132 Orang

Selain mengonsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga harus dilakukan.

Salah satu contohnya adalah tidak mengonsumsi makanan dengan menggunakan tangan yang kotor. Sehingga diwajibkan selalu mencuci tangan.

"Kemudian karena virus corona ini menyebar melalui udara, sebaiknya memakai masker saat ada di kerumunan orang," katanya. Ketiga, saat bersin sebaiknya ditutup dengan menggunakan siku bagian atas.

Bukan dengan menggunakan telapak tangan. Ini karena, ketika kita bersin ada sekitar 100.000 butiran kecil lendir dan berbagai mikroorganisme seperti kuman dan bakteri yang dikeluarkan.

Para pelancong yang tiba di Bandara Internasional Los Angeles mengenakan topeng pelindung. Seorang pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan pada hari Senin bahwa sementara 110 orang sedang diamati untuk coronavirus,
Para pelancong yang tiba di Bandara Internasional Los Angeles mengenakan topeng pelindung. Seorang pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan pada hari Senin bahwa sementara 110 orang sedang diamati untuk coronavirus, "saat ini di AS, virus ini tidak menyebar" (scmp.com)

Menutup hidung dan mulut menggunakan tangan saat bersin atau batuk dapat memindahkan kuman tersebut ke tangan kita. Padahal, kita melakukan banyak hal dengan menggunakan tangan.

Cerita Seorang Pasien yang Berhasil Sembuh dari Virus Corona, Berawal dari Demam Lalu Dikarantina

 

Kisah Wanita Taiwan Selamat dari Wabah Virus Corona, Anjingnya Merobek Paspor dan Gagal ke Wuhan

Mulai dari membuka pintu, mengambil barang, makan, hingga bersalaman dengan orang lain.

Jika kuman tadi menempel pada tangan, saat kita bersalaman dengan orang lain atau memegang barang, kuman tersebut juga akan pindah ke segala sesuatu yang kita pegang.

"Jadi kuncinya, kita tidak perlu panik dalam menghadapi virus ini. Yang penting secara individu, mencegah terjadinya penularan dengan meningkatkan kekebalan tubuh dan melakukan kebiasaan hidup sehat dan bersih," katanya.

Dia mengatakan, pasien yang terinfeksi di China kemudian dinyatakan sembuh disebabkan oleh kekebalan tubuh yang meningkat.

"Sangat tepat sekali, karena kekebalan tubuh meningkat. Karena sampai sekarang belum ada obatnya, yang bisa mengobati hanya diri sendiri, yaitu kekebalan dari tubuhnya," tutupnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved