Wabah Virus Corona

Update Jumlah Korban Virus Corona dan Jeritan Warga China di Sosial Media

Jumlah warga di China yang terinfeksi virus corona kini mencapai 5974 orang, termasuk di antaranya 132 orang meninggal dunia

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
Youtube CGTN
Youtube CGTN, Reporter dari China mengunjungi rumah sakit Wuhan Union dan melihat kondisi pasien corona 

Jumlah warga di China yang terinfeksi virus corona kini mencapai 5974 orang, termasuk di antaranya 132 orang meninggal dunia. Hal ini diungkapkan Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) pada Rabu (29/1/2020) ini.

Berdasarkan laporan CNN, kasus penularan dan penyebaran coronavirus ini meningkat tajam dari hari sebelumnya sebanyak 1459.

Selain itu, terdapat 25 kematian baru di Provinsi Hubei dan Henan.

NHC menambahkan bahwa Tibet juga melaporkan adanya kasus pertama penularan virus corona.

Sementara itu, warga di China menaikan tagar ‘lockdown diary’ di platform Weibo, media sosial yang mirip dengan Twitter.

Mereka banyak berbagi cerita tentang kondisi sebenarnya di tempat mereka.

Vlogger Luo Bin yang berada di Wuhan mengunggah sejumlah videonya di YouTube dan mendapat ratusan ribu penonton.

Biasanya, ia melakukan review gadget atau travel. 

Namun kini, ia menceritakan realitas kehidupan di Kota Wuhan yang telah ditutup oleh pemerintah hingga waktu yang tak ditentukan.

Dalam salah satu video, Luo menggambarkan bagaimana ia harus mengantri sejak dini hari untuk mendapat pasokan bahan makanan di supermarket.

Sebagian besar pertokoan di Wuhan memang tutup.

Namun itu terjadi bukan karena masyarakat khawatir penyebaran virus corona, melainkan mereka yang pulang kampung untuk merayakan Hari Raya Imlek belum bisa kembali ke Wuhan.

Orang-orang di kota yang terkena virus coronavirus di Wuhan dan provinsi sekitarnya di Hebei, Cina tengah berbagi pengalaman hidup mereka di bawah karantina di media sosial.
Orang-orang di kota yang terkena virus coronavirus di Wuhan dan provinsi sekitarnya di Hebei, Cina tengah berbagi pengalaman hidup mereka di bawah karantina di media sosial. (YouTube)

Ditambah, status kota itu terkunci. Praktis, jalur perdagangan juga berjalan cukup lambat.

"Tidak ada suasana perayaan kali ini, rasanya seperti mengalami cobaan bukan tahun baru," katanya dalam video, dilansir dari South China Morning Post.

“Tidak ada yang merasa ingin memberikan salam tahun baru satu sama lain kemarin dan saya menerima pesan perayaan yang jauh lebih sedikit melalui WeChat dibandingkan tahun lalu. Mungkin semua orang terlalu khawatir tentang wabah." tambah Luo.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved