Wabah Virus Corona
Korea Utara Ambil Tindakan Setelah Muncul Kasus Baru Virus Corona di Korea Selatan
Surat kabar resmi Korea Utara menyebut negara tersebut sedang perang melawan masalah virus corona. Dalam reportasenya, pemerintah menyerukan upaya
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
Mereka juga meminta pemerintah untuk menunda sekolah setelah liburan musim dingin sebulan yang panjang.

Sejauh ini, empat orang di Korea, tiga warga negara Korea dan satu orang China, telah dinyatakan positif terkena virus baru, yang berasal dari Wuhan, China.
China telah melaporkan 106 kematian dan lebih dari 4.500 kasus pada Selasa sore.
Orang tua menyuarakan keprihatinan tentang keselamatan anak-anak mereka di ruang kelas ketika sekolah mulai dibuka kembali pada hari Selasa.
"Kami diberitahu oleh sekolah bahwa kami harus mencuci tangan dan memakai masker saat pergi ke luar," kata seorang ibu 39 tahun, yang anaknya yang berusia 8 tahun kembali pada hari Rabu.
"Tapi saya tidak yakin apakah anak-anak dapat dikendalikan secara efektif ketika mereka berkumpul di dalam sekolah," ujarnya.
“Meskipun anak-anak memakai topeng di luar, mereka tidak mengenakannya di dalam ruang kelas. Jika tidak diberi tahu, anak-anak biasanya juga tidak mencuci tangan," tambahnya.
Sekitar 2.100 orang tua menandatangani petisi yang menuntut agar Kantor Pendidikan Metropolitan Seoul menunda pembukaan kembali sekolah.
Kantor pendidikan mengatakan, bahwa pihaknya serius mempertimbangkan mengeluarkan rekomendasi bahwa sekolah memperpanjang liburan musim dingin atau membatalkan kelas, pada Selasa (28/1/2020).
Setiap sekolah akan dapat memilih apakah akan menaati.
Kementerian Pendidikan mengatakan tidak mempertimbangkan menunda pembukaan kembali sekolah pada tahap ini.
Namun, Kementerian memberi saran siswa dan guru yang telah mengunjungi provinsi Hubei China untuk mengisolasi diri dan menahan diri dari bersekolah.
Mereka juga meminta sekolah-sekolah untuk menahan diri dari mengadakan acara massal seperti upacara kelulusan.
Kursus bahasa untuk siswa asing di universitas lokal, termasuk Universitas Yonsei dan Universitas Korea, dibatalkan.

Di jalan-jalan Seoul dan transportasi umum, lebih banyak orang terlihat mengenakan masker pelindung.