King of The King Tangerang Sebut-sebut Nama Prabowo Subianto, Diberi Tugas Beli Pesawat Tempur
Sunda Empire dan Keraton Sejagat bernama King of The King di Kota Tangerang. Spanduknya yang dipasang di kawasan Poris sudah ditertibkan oleh Satpol P
King of The King Tangerang Sebut-sebut Nama Prabowo Subianto, Diberi Tugas Beli Pesawat Tempur

Muncul "kerajaan" lain seperti Sunda Empire dan Keraton Sejagat bernama King of The King di Kota Tangerang. Spanduknya yang dipasang di kawasan Poris sudah ditertibkan oleh Satpol PP. Kompas.com mencoba mengontak orang terdekat dari King of The King, yakni Pimpinan Ketua Umum IMD (Indonesia Mercusuar Dunia) Juanda yang tertera dalam baliho tersebut.
Juanda mengklaim King of The King merupakan Raja Diraja dari semua raja di dunia.
"Itu adalah Raja Diraja, nanti beliau lah yang akan melantik dari seluruh presiden dan raja-raja di seluruh dunia," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020).
Juanda juga mengklaim, King of The King menduduki dua lembaga keuangan tertinggi dunia.
Pertama adalah UBS atau Union Bank Switzerland dan IMD (Indonesia Mercusuar Dunia).
King of The King yang sering dipanggil Mister Dony Pedro itu disebut-sebut menjabat sebagai Presiden UBS dan memiliki kekayaan Rp 60.000 Triliun di bank tersebut.
Juanda mengatakan, kekayaan tersebut merupakan aset yang ditinggalkan Soekarno dan resmi diserahkan kepada King of The King.
Ada beberapa surat yang diklaim merupakan surat aset peninggalan Soekarno di Bank Swiss.
Dia mengatakan kekayaan tersebut nantinya akan diambil untuk tiga hal utama.
Pertama melunasi utang-utang luar negeri Indonesia,
kedua membagikan kepada masyarakat Indonesia, dan ketiga untuk membeli alutsista (Alat Utama Sistem Senjata).
"Dibagikan ke rakyat dari Sabang sampai Merauke per kepala Rp 3 miliar," kata dia.
Dia juga menyebut-nyebut Prabowo Subianto sebagai bagian dari King of The King yang akan bertugas membeli alutsista berupa 3.000 pesawat tempur buatan Eropa.
"Itu akan diinikan (dikerjakan) Pak Prabowo nanti," kata dia.
Kerajaan yang berada di Bandung, Jawa Barat tersebut juga mengaku memiliki Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang asli sebagai bukti perintah Soekarno yang melimpahkan peninggalannya ke Mr Dony Pedro.
Itu juga yang menjadi alasan pemisahan aset Soekarno kata Juanda, yang diserahkan ke Mr Dony Pedro akan diambil dari Bank Swiss pada Maret 2020 mendatang.
"Rp 60.000 akan turun ke BI (Bank Indonesia)," kata dia.
SPanduk DItertibkan
Spanduk King of The King yang mirip kerajaan Sunda Empire di Kota Tangerang ditertibkan aparat Kepolisian dan Satpol PP Kota Tangerang.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyanto mengatakan spanduk tersebut ditertibkan polisi yang bekerja sama dengan Satpol PP Kota Tangerang.
"Kita berkoordinasi dengan teman-teman Satpol PP karena ini domainnya teman-teman Satpol PP," kata dia di Tangerang, Senin (27/1/2020).
Sugeng mengatakan, polisi juga akan mendalami beberapa tokoh yang terdapat di dalam spanduk.
"Kita dalami beberapa profil di spanduk itu," ujar dia.
Sugeng mengatakan, spanduk yang bertulis cetak tebal merah "King of The King YM (Yang Mulia) Soekarno, Mr Dony Pedro" itu terpasang sudah dua minggu lamanya.
Dia meminta kepada masyarakat untuk tidak mempercayai segala sesuatu spanduk yang berisi tentang kerajaan dan semacamnya.
"Diimbau kepada masyarakat model itu bohong semua tidak perlu percaya. Saya minta kepada seluruh masyarakat kota Tangerang dilaporkan ke pihak berwenang baik kepolisian maupun Satpol PP," ujar dia.
Selain tertulis "King of The King Y M Soekarno Mr Dony Pedro" Spanduk tersebut juga menulis akan melunasi seluruh utang negara.
Beberapa ketua mereka juga terpampang di dalam spanduk tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Spanduk King of The King yang Mirip Sunda Empire di Kota Tangerang Ditertibkan",