Wabah Virus Corona

Hong Kong Liburkan Sekolah untuk Antisipasi Penyebaran Virus Corona

Mungkin tak terbayangkan menjadi anak-anak sekolah di Hong Kong. Di penghujung tahun 2019, sekolah mereka sempat ditutup kurang lebih 1-2 minggu

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
scmp
Taman kanak-kanak, sekolah dasar hingga sekolah menengah di Hong Kong akan memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek mereka dalam dua minggu 

Meski begitu, arahan ini seharusnya bisa lebih cepat disampaikan agar tidak menyusahkan guru dan murid.

“Sekarang, para guru sedang berpikir tentang menata lagi kegiatan belajar mengajar,” ujarnya. Ia tidak menampik jika koordinasi menjadi lebih sulit.

Perbedaan Virus Corona dengan MERS dan SARS : Cara Pencegahan dan Gejalanya

Masyarakat juga berharap Dinas Pendidikan bisa mengambil langkah cepat khususnya dalam hal menyetok masker. Sebab, kini masker-masker itu memiliki harga selangit karena banyaknya permintaan.

Sementara, Wakil Presiden Persatuan Guru Profesional Hong Kong, Tin Fong Chak menambahkan, banyak sekolah yang menghadapi permasalahan untuk menyediakan masker dan pembersih. Mereka tak banyak memiliki cadangan kebutuhan itu.

Ia juga mengungkapkan, sekolahnya telah memesan masker dari supplier sejak Januari, tapi masker tersebut tak akan ada hingga Februari.

Dari situ ia menyarankan pemerintah untuk memastikan mekanisme pasokan alat-alat perlindungan untuk sekolah.

Mendengar hal itu, Lam meyakinkan pihaknya akan segera menyediakan masker. 

"Kami telah menghubungi beberapa pemasok di Hong Kong, yang dapat menemukan pasokan dari luar kota. Pemerintah juga akan mencari masker dan [menemukan cara] untuk menyelesaikan permintaan,” ujarnya

Antrian panjang terlihat di department store di Tai Koo. Para pelanggan hanya bisa membeli dua kotak masker per-orang.
Antrian panjang terlihat di department store di Tai Koo. Para pelanggan hanya bisa membeli dua kotak masker per-orang. (scmp)

"Beberapa pabrik di daratan mungkin ingin menambah pasokan ke Hong Kong dan kami berharap ini bisa dikirim ke kota,” tambahnya.

Tak hanya permasalahan cadangan kebutuhan perlindungan, menurut Teddy Tang, sejak November 2019 lalu, kegiatan sekolah telah terganggu karena protes besar-besaran.

Ia menilai penundaan ini memiliki dampak kepada siswa yang sedang menghadapi ujian masuk universitas tahun ini. Sebagian besar dari mereka direncanakan akan mengikuti ujian akhir di bulan Februari.

“Beberapa sekolah mungkin memperbolehkan siswa untuk membawa pulang pekerjaan rumahnya,” katanya.

Sekretaris Pendidikan, Kevin Yeung meminta sekolah untuk membatalkan semua ujian untuk tingkat yang lain dan mengubahnya menjadi pelajaran daring saja.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved