Wabah Virus Corona
Cerita Para Mahasiswa Asal Indonesia di Wuhan, Diisolasi hingga Cuma Makan Mi Instan
Sebanyak 12 mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang sedang menjalani program beasiswa bahasa Mandarin di Central China Normal University
Cerita Para Mahasiswa Asal Indonesia di Wuhan, Diisolasi hingga Cuma Makan Mi Instan
TRIBUNJOGJA.COM - Penyebaran virus corona yang berawal dari Wuhan China, kini sudah menyentuh 13 negara.
Jumlah korban tewas akibat virus tersebut di China saja sudah mencapai 56 orang sementara 2.000 orang lainnya dilaporkan sudah terinveksi virus tersebut.
Kota Wuhan kini sudah terisolir untuk mengantisipasi merebaknya virus corona.
Dan di wilayah itu, ada sejumlah mahasiswa asal Indonesia yang sedang berada di sana. Mereka kini diisolasi.

Sebanyak 12 mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang sedang menjalani program beasiswa bahasa Mandarin di Central China Normal University (CCNU), Wuhan, Provinsi Hubei, China Tengah, diisolasi akibat virus corona.
"Sembilan mahasiswa penerima beasiswa dari Pusat Bahasa Mandarin Unesa dan tiga mahasiswa penerima beasiswa dari pemerintah China," ujar Rektor Unesa Nurhasan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/1/2020).
Dia memastikan, seluruh mahasiswa tersebut masih sehat, meski sampai saat ini tidak diperbolehkan keluar dari asrama untuk mencegah terpapar virus corona.
"Mereka alhamdulillah masih sehat. Sampai saat ini belum diperbolehkan keluar dari asrama. Makannya mi instan," tuturnya.
Dia menambahkan, saat ini kantor urusan internasional Unesa terus berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri terkait informasi terbaru dan kondisi kesehatan mahasiswanya di Wuhan.
• Video Amatir Rekam Detik-detik Dokter Tewas Tergeletak di Lantai saat Tangani Korban Virus Corona
• Pernah Unggah Video Makan Sup Kelelawar dan Ada Wabah Corona, Presenter di China Ini Minta Maaf
Diketahui, virus corona yang diduga kuat berasal dari Wuhan, China tengah menjadi perhatian masyarakat internasional.
Virus dengan karakteristik mirip SARS dan risiko kematian ini telah menyebar ke berbagai negara yakni Kanada, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan dan lainnya.
Hal tersebut membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan lalu lintas internasional agar virus ini tidak menyebar ke seluruh dunia.
Dilansir dari situs WHO, sejauh ini tanda-tanda dan gejala klinis utama yang dilaporkan dalam wabah tersebut antara lain demam, sulit bernapas, dan radiografi dada yang menunjukkan infiltrat paru bilateral.
Kelaparan
