Dilatih Ade Rai, Arya Permana Anak Berbobot 100 Kg Kini Turun Drastis Menjadi 83 Kg
Masih ingat dengan bocah obesitas di Karawang, Jawa Barat bernama Arya Permana? Empat tahun berselang, kini Arya sudah memiliki tubuh yang lebih kecil
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Rina Eviana
Sejak tiga tahun lalu, sang ayah begitu bangga anaknya mendapat perhatian dari banyak orang dan diundang ke stasiun televisi.
"Tapi saya bilang , begini saja terus. Pulang dari syuting beratnya Arya naik terus. Nanti terakhirnya hanya menjadi sesuatu yang di-display, lalu dipromosikan. Tidak bisa begini, saya bilang," katanya.

Ade Rai kemudian mengingatkan jangan sampai kedua orangtua Arya Permana justru menemukan buah hati kesayangannya sudah tidak bernapas lagi.
"Makanya saya bilang, tidak bisa seperti itu, Kang Ade (bapaknya Arya Permana) harus mulai mengubahnya. Boleh sayang sama anak, tapi nanti tidak ada gunanya kalau sayang sama anak, anaknya sudah enggak bernyawa," ujarnya.
Pernah diberitakan Tribun Jabar, nama Arya Permana sempat begitu jadi pemberitaan pada tahun 2016 lalu.
Bagaimana tidak, Arya mempunyai berat badan tidak normal untuk bocah seusianya atau orang dewasa sekalipun.
Bocah yang mengidap severe obesity mempunyai berat badan 189.5 kg saat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan pada pertengahan 2016 silam.
Kala itu usia Arya masih 10 tahun dan berat badannya masih terus bertambah. Padahal saat lahir, Arya mempunyai berat badan normal, yaitu 3.8 kg.
Keanehan mulai terlihat saat ia menginjak usia empat ke lima tahun, berat badannya bertambah drastis.
"Pada umur 8 ke 10, naik 72 kg," ujar ayah Arya, Ade, dalam konferensi pers di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Senin (11/7/2016) silam.
Dilansir TribunJabar.co.id dari Kompas.com, pada 11 Juni dan 18 Juni 2015, Arya sempat berobat ke poli Gizi RSHS.
• Satia Bocah Obesitas dengan Berat 110 Kg di Bandung Meninggal Dunia, Ini Permintaan Terakhirnya
Namun kala itu pasien meminta pulang guna mengurus BPJS dan baru kembali ke RSHS pada 2 Juli 2016.
Tidak tanggung-tanggung, dokter yang dikerahkan untuk mengurus Arya berjumlah 13 dokter spesialis. Terdiri dari spesialis gizi, anak, tumbuh kembang, kejiwaan dan ortopedi.
Kala itu, kepala tim dokter yang menangani Arya, dr Julistyo TB Djaisn SpA(K) mengatakan pasien tidak memiliki komplikasi penyakit.

Hal tersebut diketahui setelah melihat hasil pemeriksaan lab dan fisik.