Trase Jalan Tol Yogyakarta-Solo Tetap Melintasi Jalur Selokan Mataram
proyek jalan tol Yogya-Solo tidak akan mengganggu keberadaan, sekaligus fungsi Selokan Mataram. empat relokasi jika dibutuhkan warga terdampak
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
"Kalau ada tempat yang akan dipakai relokasi, sesuai dengan harganya, itu boleh saja. Tetapi, yang pasti, nanti di jalur itu akan ada ganti rugi yang diberikan kepada pemilik tanah sesuai bidangnya. Kami serahkan ke pemilik," pungkas Aji.
Sosialiasasi
Sosialisasi proyek jalan tol Yogyakarta-Solo kembali dimulai, dan pada Senin (13/1/2020) dilakukan di desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman.
Berdasar data di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY, Purwomartani merupakan desa dengan bidang paling banyak bidang terdampak pembangunan tol yakni 639 bidang. Maka dari itu, sosialisasipun dibagi menjadi tiga sesi mulai Senin (13/1) hingga Rabu (15/1).
Untuk hari pertama, setidaknya 215 pemilik bidang yang hadir dalam acara yang diadakan di balai desa tersebut. Peserta sosialisasi ini berasal dari tiga dusun yakni Kadirojo 1, Kadirojo 2, dan Karanglo.
Kepala Dispertaru DIY Krido Suprayitno menjelaskan bidang yang terdampak paling luas di Purwomartani berasal dari tanah kas desa (TKD). Setidaknya ada 10 bidang TKD yang terdampak pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo.

"Kalau tanah desa nanti kembali ke pemanfaat, misal di situ dipakai untuk rumah makan, nanti (ganti untung) bangunan disampaikan ke pemanfaat, untuk tanah desanya akan dicarikan tanah pengganti," jelasnya.
Agar tahapan ini berjalan lancar, maka dilakukan proses verifikasi peraturan desa (perdes) terkait pengelompokan tanah kas desa. Langkah ini bertujuan untuk mempermudah pengajuan izin penetapan lokasi (penlok) tanah kas desa yang terdampak kepada Gubernur DIY.
Dari 20 desa yang terdampak proyek tol, menurut Krido baru ada 13 desa yang memiliki perdes tentang tanah kas desa. Maka ia pun mengimbau kepada desa untuk segera menyelesaikan perdes khusus jalan tol. Pihaknya memberi batas waktu hingga bulan April 2020.
"Kami agendakan penyelesain perdes khusus jalan tol itu april harus sudah jadi, karena nanti untuk proses pengajuan izin. Dan agar proses penyusunan perdes berjalan lancar, dari kami pun juga melakukan pendampingan," terangnya.
Sementara itu, staf Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Yogyakarta, Galih Alfandi menjelaskan bahwa tanah kas desa yang ada di Purwomartani beberapa dimanfaatkan untuk pabrik. Pihaknya pun akan mendata pabrik-pabrik tersebut.
Diluar itu di Purwomartani juga membentang Selokan Mataram, sehingga nanti desain yang akan dibuat adalah dengan konsep elevated (melayang).
Sedangkan diluar Selokan Mataram semisal jalur yang menghubungkan Desa Purwomartani dan Tirtomartani, didesain menggunakan konsep at grade atau timbunan tanah.
Ia menerangkan jika ada akses jalan yang terdampak maka desain yang digunakan adalah box culvert, sejenis terowongan. "Ketika ada jalan yang dipotong akan dibuat terowongan untuk akses warga," jelasya.
Lebih lanjut terkait respon warga selama sosialisasi, Krido mengatakan bahwa sejauh ini tak ada protes dari masyarakat terdampak, justru menurutnya warga datang dengan rasa antusias.
"Keunikan di sini adalah masyarakat antusias mengenai detilnya. Padahal hari ini sosialiasi. Untuk detil lebih lanjut akan dilakukan saat tahapan uji publik," ujarnya.