Kota Yogyakarta
Peternak di Kota Yogyakarta Diminta Jaga Kebersihan Kandang dan Awasi Kesehatan Sapi
Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta mengimbau peternak, khususnya sapi untuk lebih memperhatikan ternaknya.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta mengimbau peternak, khususnya sapi untuk lebih memperhatikan ternaknya.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto.
Ia mengatakan di Kota Yogyakarta memang tidak memiliki peternakan, hanya penggemukan saja. Meski demikian, peternak harus terus mengawasi ternaknya agar tidak terkena anthrax.
• Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Tegaskan Ternak di Kulon Progo Bebas Antraks
"Jadi kaitanya dengan kasus anthrax di Gunungkidul, daerah lain juga wasapada. Di Kota Yogyakarta kami juga lakukan antisipasi. Salah satunya dengan sosialisasi kepada peternak,"katanya, Senin (20/01/2020).
"Di Kota ada dua daerah penggemukan, di Tegalrejo dan Kotagede, sapi juga tidak banyak. Meskipun demikian kita harus tetap awasi,"sambungnya.
Sosialisasi, jelas dia, merupakan langkah untuk antisipasi penyebaran anthrax.
Kepada peternak, ia menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti kebersihan kandang dan pemberian makanan.
Peternak diminta untuk selalu menjaga kebersihan kandang sapi. Hal itu agar tidak terjadi penumpukan spora-spora, khususnya anthrax.
Menurut dia, penyebaran anthrax cukup cepat, sehingga jika tidak segera ditangani, akan menjadi zoonis dan mewabah.
• Cegah Antraks Menyebar, Pemkab Gunungkidul Batasi Penjualan Hewan Ternak
"Anthrax memang cukup sulit ditangani dan mudah sekali menyebar. Jadi peternak harus memperhatikan kebersihan kandangnya,"jelasnya.
Kesehatan ternak pun harus selalu selalu diawasi, terutama jika timbul gejala-gejala anthrax.
Beberapa gejala yang perlu diwaspadai adalah suhu yang tinggi, kotoran sapi cair dan berdarah, juga sapi gelisah.
Sebagai bentuk pencegahan, pihaknya juga melakukan pemeriksaan sapi di lokasi penggemukan.
Tak hanya itu, sapi juga diberikan antibiotik dan vitamin untuk memperkuat daya tahan tubuh.
Pihaknya juga melakukan pemberian desinfektan.
"Kami pastikan sapi di Kota Yogyakarta aman. Karena lalu lintas sapi selalu diawasi, dan sapi yang keluar adalah sapi yang memiliki surat kesehatan hewan. Kami juga cek ulang kesehatan sapi," tutupnya.(TRIBUNJOGJA.COM)