Kota Yogyakarta

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta Layani Tunanetra melalui Moli

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko mengatakan layanan Moli sudah dilaksanakan sejak 2017 lalu.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
istimewa
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suryati, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko setelah meresmikan Pojok Baca Masjid Diponegoro, Jumat (31/5/2019). 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta berikan layanan inklusi.

Layanan inklusi tersebut berupa pelayanan dengan armada keliling Moli (motor keliling).

Dimana yang menjadi sasaran dari Moli adalah penyandang disabilitas tunanetra.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko mengatakan layanan Moli sudah dilaksanakan sejak 2017 lalu.

Dinas Perpustakaan Sleman Gelar Seminar dan Diskusi Bahas Profesi Pustakawan

"Kami ingin memberikan layanan yang inklusi, artinya kami ingin agar layanana kami bisa diakses oleh semua orang, dan tidak terbatas. Layanan Moli ini kan keliling,kami ingin menjangkau pemustaka yang selama ini tidak bisa datang ke perpustakaan,"katanya, Senin (20/01/2020).

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta memiliki satu armada, yang berkeliling setiap Senin hingga Jumat.

Menurutnya,satu armada sudah cukup untuk memberikan layanan ke sekolah, salah satunya Yaketunis.

Setiap akan memberikan layanan, pustakawan akan menyediakan bahan pustaka khusus dengan huruf braille.

Dengan demikian penyandang disabilitas tetap bisa membaca buku.

Untuk bahan pustaka, pihaknya bekerjasama dengan salah satu balai di Bandung, di bawah Kementerian Sosial RI.

Sehingga bahan pustaka selalu bertambah.

Perpustakaan Pusat Pembelajaran Masyarakat

"Bahan pustaka menggunakan huruf braille,jadi penyandang tunanetra bisa membaca. Layanan Moli ini juga bisa diakses oleh penyandang disabilitas yang lain, karena ini kan layanan keliling,"lanjutnya.

Selain memberikan pelayanan kepada penyandang disabilas, layanan Moli juga memberikan layanan pada anak usia dini.

Menurut budaya membaca harus dikenalkan sejak kecil. Dengan demikian kebutuhan anak akan literasi bisa terpenuhi.

"Anak PAUD juga jadi sasaran Moli. Kami ingin membaca ini jadi gaya hidup, sehingga harus ditanamkan sejak kecil. Bahan pustaka juga kami sesuaikan dengan usia mereka,"tambahnya.

"Setiap hari Moli bergantian ke sekolah-sekolah. Jika ada sekolah yang ingin mengakses layanan kami, silahkan saja hubungi kami," tutupnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved