Yogyakarta
Pemda DIY Wacanakan Alat Pengolah Sampah Sejak dari Hulu
Pemerintah Daerah (Pemda) DIY terus berupaya menanggulangi polemik sampah yang tak kunjung terselesaikan, seiring kelebihan bebannya TPST Piyungan.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah (Pemda) DIY terus berupaya menanggulangi polemik sampah yang tak kunjung terselesaikan, seiring kelebihan bebannya TPST Piyungan.
Sebuah alat untuk memilah sampah sejak dari hulu pun hendak dikembangkan.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji berujar, pihaknya tak henti-henti melakukan edukasi kepada masyarakat, untuk selalu menerapkan skema 3R (reuse, reduce dan recycle). Guna memudahkan, sebuah alat penunjang tengah diupayakan.
"Kira-kira alat apa yang bisa dipakai, bukan sekadar memilah, tapi juga mengolah, yang harganya dapat dijangkau. Jadi, mulai dari rumah tangga, sampah sudah mulai bisa dipilah," terangnya.
• TPST Piyungan Overload, Pengelolaan Sampah Mandiri Didorong Jadi Solusi
Ia menuturkan, selama ini deretan bank sampah sudah digerakkan di seluruh DIY.
Namun, dirinya menilai, upaya tersebut belum cukup untuk mengurangi beban TPST secara signifikan.
Pasalnya, sampah yang bermuara ke Piyungan masih terlampau banyak.
"Karena yang masuk bank sampah itu kan sampah yang ada harganya. Sementara sampah rumah tangga hampir tidak bisa dimanfaatkan lagi," ujarnya.
Oleh sebab itu, Aji meyakini, keberadaan alat untuk memilah dan mengolah sampah sejak dari hulu, saat ini mutlak dibutuhkan. Ia pun mengaku sudah menjalin koordinasi dengan Dinas Perindustrian DIY, supaya melakukan riset untuk menemukan alat tersebut.
• Konsep Refuse Derived Fuel Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPST Piyungan
"Kita minta, coba cari temuan-temuan yang kiranya bisa ditaruh di rumah-rumah, harganya terjangkau, lalu prosesnya bukan hanya memilah, tapi juga mengolah," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)