Mahasiswa UNY Ciptakan Media Pembelajaran Maket Keberagaman Individu Bagi Siswa SD
Mahasiswa UNY Ciptakan Media Pembelajaran Maket Keberagaman Individu Bagi Siswa SD
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pendidikan pada tahapan Sekolah Dasar (SD) memerlukan media konkret.
Sebab pada masa itu, siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik apabila melihat dan terlibat secara langsung melalui media pembelajaran.
Namun kenyataannya, ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran di SD kurang optimal.
Hal ini dikarenakan guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya sehingga kurang variatif dan monoton.
Untuk memudahkan siswa SD dalam pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, empat mahasiswa prodi PGSD UNY membuat media pembelajaran Maket Keberagaman Individu (Makedu) untuk siswa SD.
Mereka adalah Manis Suryanti, Dwi Rahmad Julianto, Umi Sholikah Dwi Cahyani dan Talia Dika Cahyani.
Manis Suryanti mengatakan Makedu merupakan media pembelajaran berupa maket evaluasi untuk pembelajaran PPKn siswa kelas IV SD yang di dalamnya terdapat berbagai informasi mengenai keberagaman individu dari berbagai wilayah di Indonesia.
Maket ini menyajikan rumah adat, baju adat, serta keberagaman lainnya yang ada di pulau-pulau besar di Indonesia.
"Maket ini memperjelas materi yang telah dipelajari dalam bahan ajar serta LKPD," katanya Rabu (15/1/2020).
• Mahasiswa PBSI Universitas PGRI Palembang Belajar Jurnalistik ke Tribun Jogja
• Panti jadi Balai karena Permensos, 32 Mahasiswa Tunanetra Terusir dan Tidur di Halte
Makedu merupakan media untuk belajar tentang kemajemukan masyarakat Indonesia.
Masyarakat Indonesia terdiri atas beragam karakteristik yang berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya.
Karakteristik individu dalam masyarakat Indonesia beragam jenisnya di antaranya meliputi fisik, jenis pekerjaan, ras, suku, pengetahuan, serta agama atau kepercayaan.
Keberagaman karakteristik masyarakat Indoneisa bukan menjadi penghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Keberagaman karakteristik masyarakat Indonesia merupakan kekayaan budaya bangsa yang dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan saling menghargai dan menghormati satu dengan yang lain," paparnya.
Cara Bermain
Sementara itu Umi Sholikah Dwi Cahyani menjelaskan cara bermain Makedu ini.
Pertama, setiap siswa melemparkan dadu yang telah disedakan oleh guru, sementara itu disediakan rumah adat dengan penomoran sesuai dadu.
“Siswa yang mendapatkan dadu mengambil pertanyaan dalam amplop sesuai nomor dadu setelah dilempar," kata Umi.
Siswa akan menjawab pertanyaan dan kemudian siswa yang benar mendapatkan bintang dan bagi siswa yang salah diberikan penjelasan akan jawaban yang benar dan mendapat apresiasi.
Kegiatan ini diulangi hingga semua siswa mencoba media.
Kelebihan dari Makedu ini dapat membuat pembelajaran menjadi interaktif karena gambar menarik dan siswa terlibat secara langsung, mudah dalam pengoperasiannya, memupuk keaktifan siswa karena siswa dapat berinteraksi langsung dengan media dan siswa semakin mudah memahami materi karena materi disajikan lebih real tidak abstrak.
Namun juga masih ada kekurangannya yaitu media terbatas pada pengindraan visual dan psikomotor saja sehingga untuk anak yang memiliki gaya belajar audio masih belum dapat terakomodir secara maksimal.
“Terkadang juga dianggap tidak menarik oleh generasi milenial karena tidak menggunakan teknologi yang mutakhir didalamnya," ujar Talia. (Tribunjogja/Noristera Pawestri)