Ini Dia Sederet Prestasi Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya di Kancah Internasional
Nama Tri Risma Harini Walikota Surabaya memang tak pernah luput dari pemberitaan media. Pasti ada saja aksinya yang menarik perhatian pembaca.
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Nama Tri Risma Harini Walikota Surabaya memang tak pernah luput dari pemberitaan media. Pasti ada saja aksinya yang menarik perhatian pembaca.
Seperti mengatur lalu lintas yang padat hingga marah-marah jika taman daerah dirusak oleh pengunjung. Bagi masyarakat Surabaya, Risma adalah pemimpin yang tegas.
Tak jarang, ia turun langsung menengok kinerja anak buahnya. Jika ada yang tidak pas, ia bisa menegur anak buah agar bekerja lebih baik demi kesejahteraan masyarakat.

Selain mampu menata kota, Risma juga kerap menjadi pembicara di forum-forum internasional.
Tahun 2019 lalu, Risma menjadi satu-satunya walikota yang berbicara di Climate Action Summit di Gedung PBB di New York.
KTT Aksi Iklim itu merupakan pembuka Sidang Majelis Umum PBB atau United Nations General Assembly (UNGA) yang digelar khusus untuk mencegah perubahan iklim.
• Bu Risma Mendadak Jadi Trending Twitter Gara-gara Video Turun ke Jalan Mengatur Lalu Lintas
Dalam kesempatan tersebut, Risma membanggakan Kota Surabaya yang mulai berbenah, khususnya di sektor transportasi.
Pemerintah Surabaya juga membenahi sejumlah taman kota agar menghasilkan keindahan dan bisa digunakan untuk hal bermanfaat oleh masyarakat.
Pernyataan yang sama juga ia paparkan di High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) di minggu yang sama dengan UNGA.

Dalam kesempatan itu, Risma memaparkan sejumlah gebrakan di Surabaya di bawah kepemimpinannya. Ia menyampaikan hal tersebut di depan peserta HLPF yang terdiri dari stakeholder, pemimpin negara, masyaraka dan Presiden United Nations General Assembly (UNGA) ke-74 Tijjani Muhammad-Bande.
"Di Surabaya, kami sudah menggunakan e-government yang terhubung secara daring. Ini dilakukan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih," paparnya di HLPF seperti yang ditayangkan di UNTV.
Tak hanya itu, Risma juga membanggakan inovasi yang berhasil dilakukan pemerintah Surabaya, yakni Surabaya Bus.
"Transportasi publik ini mengajak orang untuk berpindah dari yang biasanya pakai kendaraan pribadi jadi menggunakan transportasi umum," ucapnya dengan bahasa Inggris yang fasih.
Selain di PBB, Risma juga pernah berbicara di Turki. Ia sempat menjadi narasumber dan tamu kehormatan dalam Forum Internasional Perempuan di Pemerintah Lokal di Ankara, Turki, 11-12 Desember 2019.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Sayap Perempuan, Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP), yakni partai politik yang didirikan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan.
Risma diundang sebagai tamu kehormatan karena dipandang berhasil sebagai walikota dan berhasil menjadi inspirasi bagi banyak perempuan, termasuk di Turki.

"Naluri perempuan yang kuat untuk menolong orang lain, memperhatikan hal-hal detail dan untuk lebih banyak mendengar membuat kita mampu memimpin dengan hati, membuat kita mengambil keputusan yang berbasis kebutuhan nyata rakyat dan membuat keputusan yang tepat saat dibutuhkan," kata Risma dalam pidatonya sekitar 15 menit di depan Presiden Erdogan dan sekitar 3 ribu perempuan yang hadir.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terang-terangan memuji Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai perempuan inspiratif.
"Perempuan-perempuan inspiratif seperti Risma dari Surabaya, Indonesia, menambah keyakinan kita bahwa perempuan harus dilibatkan dan diajak bicara dalam proses pembangunan,” kata Erdogan, dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com.
Di awal tahun, Risma sempat melakukan kunjungan kerja sebagai pembicara di acara International Educational Forum yang digelar Kota St. Petersburg, Rusia bulan Maret 2019.
Tahun 2019, Kota Surabaya mewakili Negara Indonesia mendapat undangan secara khusus melalui kedutaan besar Rusia di Indonesia untuk berdiskusi pada forum internasional tersebut.
Sebagai pembicara, Risma akan bersanding dengan beberapa pembicara dari Praktisi Pendidikan Rusia, Sekretaris Jendral Komisi Federasi Rusia untuk Unesco, dan perwakilan dari Parlemen Austria.
( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )