Kisah di Balik Kedai Coffee Wae dan Alat Penyeduh Kopi Ajaib Bernama Black Answered

Di sini, tak ada wifi dan pengunjung diharuskan nyeker lepas alas kaki saat masuk kedai. Tak hanya itu, kedai kopi ini memiliki alat ajaib

instagram @coffeewae_jogja
Noor Asif Sedang bekerja Di Kedainya 

TRIBUNJOGJA.COM - Kedai kopi di Taman Tirto, Kasihan, Bantul ini bisa dibilang unik dibanding kedai-kedai kopi lainnya. Di sini, tak ada wifi dan pengunjung diharuskan nyeker lepas alas kaki saat masuk kedai. Tak hanya itu, kedai kopi ini memiliki alat ajaib bernama Black Answered.

Kedai kopi ini bernama Coffee Wae. Noor Asif adalah pemilik kedai kopi yang beralamat lengkap di Gang Tirta Muncar No 451f RT 09 Taman Tirto, Kasihan, Bantul ini. 

Kepada tribunjogja.com, pria kelahiran kelahiran Kudus 12 Maret 1973 ini menceritakan awal mula mendirikan Coffee Wae.

Asif mengaku sangat menyukai kopi. Ia sempat membayangkan ingin membuka kedai kopi sendiri. Ia ingin  menyediakan kopi-kopi yang berasal dari Sabang sampai Merauke.

“Saat itu masih kelas dua SMA dan penyedia biji kopi masih sangat jarang,” terang pria yang juga mempunyai hobi bersepeda ini.

Asif mulai merealisasikan pemikirannya untuk membuka kedai kopi, tepatnya pada tahun 2015. Karena keterbatasan biaya dan tempat, ia memanfaatkan garasi mobil rumahnya sebagai kedai kopi.

Kedai kopi yang sekaligus rumah tersebut, lokasinya tepat di tepi Sungai Bedog. Jadilah ia kemudian mendirikan kedai Coffee Wae.

 “Nama Coffee Wae merupakan jawaban dari sebuah pilihan. Jadi ketika ditanya, mau minum apa? Jawabannya, kopi wae (kopi aja)," katanya.

Asif mengaku banyak orang menganggap konsep kedainya nyeleneh. Ini karena ada beberapa peraturan yang mungkin tak biasa yang harus ditaati oleh setiap customer yang datang.

Antara lain, pengunjung harus melepas alas kaki sebelum masuk kedai, tidak boleh membawa makan dan minum dari luar dan tidak ada fasilitas wifi.

“Konsep kedainya homing, suasananya saya buat seperti rumah. Itu mengapa disini tidak saya sediakan wifi agar atmosfernya lebih hidup,” jelasnya.

Ia sengaja tidak memfasilitasi wifi, karena ingin para pengunjung kedainya bisa saling berdiskusi banyak hal tanpa terganggu oleh handphone masing-masing.

Satu lagi yang membuat Coffee Wae unik adalah tersedia studio musik terbuka beserta alat-alatnya. Pengunjung dapat memanfaatkan studio musik tersebut secara gratis.

Suasana Di Kedai Coffee Wae
Suasana Di Kedai Coffee Wae (Tribun Jogja/mg_naillatul khasanah)

 “Kami sediakan studio musik beserta alat-alatnya untuk space jika ada pengunjung yang mau bereksperimen atau latihan musik” terangnya.

Meciptakan Black Answered

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved