Korban Klitih Meninggal Dunia
Dugaan Klitih yang Tewaskan Pelajar di Bantul, Polisi Akui Sudah Amankan Para Pelaku
Akibat tendangan dari pelaku, mengakibatkan sedikitnya lima motor teman temannya FN yang saat itu berada di belakangnya terjatuh.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - FN, seorang pelajar di Bantul meninggal diduga menjadi korban kejahatan jalanan atau klitih .
Pelajar di satu SMK Negeri itu, tutup usia pada Kamis (9/1/2020) malam setelah sebelumnya menjalani perawatan medis selama 27 hari pasca-terjatuh dari motor, akibat ditendang dari belakang oleh orang tak dikenal.
Kepala Satuan Reserse Polres Bantul, AKP Riko Sanjaya saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah mengamankan pelaku yang diduga terlibat dalam kejadian meninggalnya pelajar tersebut.
Pelaku yang diamankan menurutnya tidak hanya satu orang.
Para pelaku itu saat ini berada di Mapolres Bantul dan masih dalam proses pemeriksaan.
• Kronologi Lengkap Seorang Pelajar di Bantul yang Meninggal Dunia Diduga Akibat Menjadi Korban Klitih
"Saat ini masih pemeriksaan. Kita akan dalami perannya masing-masing," kata Riko, dihubungi wartawan, Sabtu (11/1/2020)
Ketika masing-masing peran sudah didalami, menurut Riko, para pelaku akan segera diungkap kepada publik.
"Rencana, dalam waktu dekat ini, akan segera kita rilis (para pelakunya)," terang dia.
Diceritakan sebelumnya, seorang pelajar bernama FN warga Bantul meninggal dunia.
Ia diduga menjadi korban kejahatan jalanan atau klitih.
DI, ayah korban menceritakan, kejadian dugaan klitih yang menimpa anaknya itu bermula ketika FN bersama teman-teman sekolahnya, melakukan refreshing, bermain di Pantai di daerah Gunungkidul pada 14 Desember 2019 lalu.
Seusai bermain dari pantai, FN bersama rombongan kemudian pulang mengendarai sepeda motor, melewati jalur Panggang - Siluk.
Ditengah jalan itu, FN beserta rombongan, berpapasan dengan rombongan tak dikenal mengendarai sepeda motor matic.
"Mereka membawa cat, kemudian disiramkan ke motor anak saya," terang DI.
Beruntung, cat yang disiramkan oleh gerombolan para pelaku itu tidak mengenai kepala.