Bagaimana Qassem Soleimani Terlacak AS? Irak Telusuri Jejak Mata-mata Sejak dari Damaskus
Bagaimana Qassem Soleimani Terlacak AS? Irak Telusuri Jejak Mata-mata Sejak dari Damaskus
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
Badan Intelijen Irak dan keamanan langsung menutup rapat bandara sesudah serangan.
Agen keamanan nasional Irak mencegah puluhan staf keamanan, polisi, imigrasi, staf maskapai, pergi meninggalkan area.
Penyelidikan difokuskan ke beberapa orang yang terkait langsung dengan penerbangan Champ Wing.
Ada dua pegawai bandara, dua pejabat kepolisian, dan dua staf maskapai diperiksa intensif.
Para penyelidik Badan Keamanan Nasional Irak menemukan indikasi kuat jaringan mata-mata di dalam Bandara Baghdad terlibat membocorkan rincian informasi sensitif kedatangan Qassem Soleimani ke intelijen AS.
Para tersangka termasuk dua staf keamanan di bandara Baghdad dan dua karyawan Cham Wings.
"Seorang mata-mata di Bandara Damaskus dan satu lagi bekerja di pesawat," kata sumber penyelidik Irak.
Menurut para penyelidik Badan Keamanan Nasional Irak, para terduga atau tersangka pembocor ini bekerja untuk jaringan lebih luas, yang kemudian meneruskan informasinya ke intelijen militer AS.
Dua karyawan Cham Wings di Damaskus menurut pejabat Irak, narasumber Reuters, juga sedang diselidiki intelijen Suriah. Direktorat Intelijen Umum Suriah tidak menanggapi konfirmasi Reuters.
• Bukan Lagi Roket, Balasan Keras Iran ke Pasukan AS di Irak Pakai Rudal Jelajah
Di Baghdad, agen Keamanan Nasional menyelidiki dua pekerja keamanan bandara. Mereka anggota lembaga negara yang memiliki tugas khusus di bandara.
"Tugas sel mata-mata di Bandara Baghdad adalah mengkonfirmasi kedatangan target dan detail konvoinya," kata sumber di kalangan penyelidik Irak.
Humas Badan Keamanan Nasional Irak tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Misi Irak untuk PBB di New York juga tidak menanggapi permintaan komentar atas informasi ini.
Departemen Pertahanan AS juga menolak mengomentari apakah informan di Irak dan Suriah berperan dalam serangan mereka terhadap Qassem Soleimani.
Namun pejabat AS, yang meminta namanya tak disebut, kepada Reuters mengatakan AS secara cermat melacak pergerakan Soleimani selama berhari-hari sebelum hari pembunuhan.