Gunungkidul

Pemkab Gunungkidul Andalkan BTT untuk Tangani Bencana

BPBD Kabupaten Gunungkidul andalkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk menangani bencana pada tahun 2020.

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Gunungkidul 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul andalkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk menangani bencana pada tahun 2020 kali ini.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki menyampaikan, jika nanti terjadi bencana dengan skala yang besar atau terjadi bencana di beberapa daerah di Kabupaten Gunungkidul, pihaknya dapat mengakses BTT untuk penanggulangannya.

"Pada BTT itu di dalamnya ada beberapa item satu diantaranya adalah untuk menangani bencana, ketika terjadi bencana dana itu bisa dikeluarkan," ucapnya, Kamis (9/1/2020).

Ia mengucapkan, untuk besaran BTT secara total pihaknya tidak mengetahui persis.

BREAKING NEWS: Longsor dan Tanah yang Merekah Terjadi Dusun Brongkol Gunungkidul

Dirinya juga menyampaikan BPBD Gunungkidul juga telah menggunakan anggaran APBD untuk menangani kekeringan dan juga menangani banjir serta tanah longsor pada awal tahun.

"Kalau anggaran ada di Badan Keuangan dan Aset Daerah, (BKAD)," imbuhnya.

Saat ini anggaran yangelekat di BPBD Gunungkidul digunakan untuk membuat desa tangguh bencana, droping air, lalu untuk kegiatan gladi posko dan stimulan untuk korban bencana.

"BTT bisa diakses ketika status menjadi tanggap darurat, kalau saat ini dampaknya satu dua rumah masyarakat biasanya masih bisa menangani kalau tidak nanti BPBD tetapi BPBD juga anggarannya terbatas," paparnya.

Kamu Wajib Coba! Tiga Tips Super Gampang Membuat Lipstick Tahan Lama

Dirinya mengungkapkan, anggaran untuk stimulan pada tahun 2020 kali ini turun jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Pada tahun ini dana stimukan hanya sebesar Rp 44 juta sedangkan tahun lalu anggaran untuk stimulan mencapai Rp 230 juta.

"Anggaran Rp 44 juta itu ya habis untuk satu bulan, tetapi kita masih memiliki anggaran untuk logistik atau permakanan tiap tahunnya sebesar Rp 75 juta, lalu ketika terjadi longsor dan butuh alat berat kami ada anggaran sendiri sebesar Rp 75 juta," paparnya.

Sementara itu kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Saptoyo mengatakan secara total BTT tahun 2020 yang disiapkan kabupaten Gunungkidul ada sebesar Rp 4 milliar.

BPBD Catat Terjadi 34 Sinkhole di Gunungkidul Sejak 2017 hingga 2020

"Kalau untuk menangani bencana kita harus lihat dulu kebutuhannya berapa, ini berkaitan dengan ketersediaan dana yang dimiliki," katanya.

Lanjutnya masih dibutuhkan koordinasi dengan BPBD jika terjadi bencana hal tersebut dibutuhkan untuk mempertimbangkan kebutuhan apa saya yang dibutuhkan secara mendesak.

"Kondisi di lapangan seperti apa juga harus menjadi pertimbangan," imbuhnya.

Sambungnya mekanisme nanti jika BTT dibutuhkan BPBD bersama BKAD melakukan koordinasi untuk menentukan jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk menangani bencana.

"Ada tahapan-tahapan yang harus dilalui," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved