Sleman
Polisi Kejar Kelompok Klitih yang Beraksi pada Minggu Kemarin
Akibat kejadian itu, seorang korban luka sobek di punggung sebelah kiri, dan seorang lagi mengalami luka sobek di jari manis tangan sebelah kiri, pung
Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Masyarakat Yogyakarta kembali diresahkan oleh kasus klitih.
Dalam satu malam saja, yakni Minggu (5/1/2020) dini hari terjadi dua kasus penyerangan para pelaku klitih.
Sebuah warung makan di Jalan Anggajaya, Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, menjadi sasaran kelompok tak dikenal.
Selain merusak dengan memecah kaca etalase dan barang milik warung, para pelaku juga melukai pembeli yang sedang makan di sana.
Akibatnya, seorang pembeli mengalami luka sabetan senjata tajam di bagian kepala.
• Ini Kata Pengendara yang Sempat Bertemu Rombongan yang Diduga Pelaku Klitih di Ringroad Utara
Satu kasus lainya di Jalan Moses Gatotkaca, Mrican, Caturtunggal, Depok Sleman.
Dua orang pemuda, dipepet oleh segerombolan orang.
Tanpa alasan yang jelas, pelaku menyerang kedua korban dengan menggunakan senjata tajam hingga mengenai kedua korban.
Korbanpun lari menyelamatkan diri masuk kios yang ada di sekitar lokasi.
Akibat kejadian itu, seorang korban luka sobek di punggung sebelah kiri, dan seorang lagi mengalami luka sobek di jari manis tangan sebelah kiri, punggungnya juga memar.
Terkait kedua kasus ini, Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah menyatakan bahwa kini pihaknya tengah fokus untuk mengungkap dan mengejar pelaku.
Dari kedua kasus ini, polisi sudah melakukan pemeriksaan korban dan para saksi.
• BREAKING NEWS: Aksi Diduga Klitih Ini Terjadi di Sleman
"Fokus sekarang, kita berusaha untuk mengungkap kasus ini dulu, karena dengan ungkap kita bisa tahu motifnya apa. Dan kedua, kita juga mapping update lokasi-lokasi yang sering terjadi (klitih)," jelasnya.
Namun demikian, selain penegakan hukum, polisi juga melakukan langkah lain sebagai bentuk pencegahan.
Salah satunya dengan kembali mengggiatkan program satu sekolah dua polisi.
Pihaknya akan banyak berkunjung ke sekolah-sekolah untuk memberikan pengarahan.
Menurutnya, kejahatan jalan tak akan hilang jika tak ada peran serta sekolah dan masyarakat.
"Kami juga mengimbau orang tua bersama mengawasi anak-anaknya saat malam, kontrol, kalau sudah malam belum pulang ya anaknya dipanggil," ujarnya.(TRIBUNJOGJA.COM)
