Menilik Hubungan Indonesia dan China Paska Konflik di Natuna, Galak di Laut Mesra di Darat
Menilik Hubungan Indonesia dan China Paska Konflik di Natuna, Galak di Laut Mesra di Darat
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, China sudah berkomitmen ingin menjadi investor terbesar di Indonesia.
Hal itu disampaikan saat dirinya bertemu dengan Presiden China Xi Jinping beberapa waktu lalu.
Selain itu, sambung Luhut, banyak investasi China yang tak tercatat di BKPM karena banyak masuk lewat Hong Kong dan Singapura.
"Tapi dana China banyak juga masuk dari Singapura. Jadi, saya rasa tetap China investor terbanyak ke Indonesia," kata Luhut.
Tak cuma itu, China sendiri bisa dikatakan cukup jor-joran menggarap sejumlah proyek-proyek infrastruktur besar di Indonesia.
Beberapa proyek raksasa yang digarap investor China antara lain smelter di Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
Kemudian Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan beberapa pelabuhan yang tersebar di beberapa tempat.
Selain investasi, utang Indonesia kepada Negeri Tirai Bambu ini juga sangat besar.
Sebagaimana yang terjadi pada nilai investasi, angka kredit yang disalurkan China ke Indonesia, baik sektor pemerintah maupun swasta dan BUMN, terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data statistik utang luar negeri Indonesia (SULNI) yang dirilis Bank Indonesia (BI) yakni per September 2019, utang Indonesia yang berasal dari China tercatat sebesar 17,75 miliar dollar AS atau setara Rp 274 triliun (kurs Rp 13.940).
Posisi utang Indonesia terhadap China ini meningkat tipis dibandingkan per Agustus 2019 yang mencatatkan utang sebesar 17,09 miliar dollar AS.
China sejak beberapa tahun belakangan menjadi salah satu negara penyumbang terbesar utang untuk Indonesia atau saat ini berada di posisi keempat.
Negara pemberi kredit terbesar Indonesia masih ditempati Singapura dengan jumlah pinjaman sebesar 66,49 miliiar dollar AS, disusul Jepang 29,42 miliar dollar AS, Amerika Serikat 22,46 juta dollar AS.
Total keseluruhan utang luar negeri Indonesia per September 2019 sebesar 202,31 miliar dollar AS.
Masih di periode yang sama, jika dirinci lebih lanjut, utang Indonesia terbagi dalam utang pemerintah sebesar 194,35 miliar dollar AS dan utang yang berasal dari Bank Indonesia tercatat 2,78 miliar dollar AS.