Pascakematian Jenderal Qassem, Ayatollah Ali Khamenei Janji Berikan Pembalasan yang Menyakitkan
Sejumlah pejabat Iran, termasuk pemimpin tertingginya, bersumpah balas dendam setelah jenderal top mereka, Qassem Soleimani tewas diserang militer AS
Sejumlah pejabat Iran, termasuk pemimpin tertingginya, bersumpah balas dendam setelah jenderal top mereka, Qasem Soleimani tewas diserang militer AS.
Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds yang merupakan sayap Garda Revolusi, terbunuh di Bandara Internasional Baghdad, Irak.

Dia tewas bersama wakil kepala organisasi paramiliter Irak Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, dalam rentetan serangan rudal.
• Inilah Rudal Ninja yang Membunuh Qassem Soleimani Secara Senyap Namun Mengerikan Efeknya
Pentagon menyatakan, jenderal top Iran itu tewas dalam serangan berdasarkan "arahan" dari Presiden Donald Trump.
Dalam kicauan di akun Twitter, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan tiga hari berkabung atas kematian Qasem Soleimani.
• Video Detik-detik Rudal Tewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani
"Dia mati syahid setelah upayanya yang tidak kenal lelah selama bertahun-tahun," ucap Khamenei dilansir AFP Jumat (3/1/2020).
Khamenei menyatakan, dengan kehendak Tuhan, segala pekerjaan maupun langkah komandan 62 tahun itu tidak akan sia-sia.

"Balas dendam yang sangat menyakitkan menunggu para kriminal yang telah menumpahkan darah para martir itu di tangan mereka," ancamnya.
• Jenderal Pengganti Qassem Soleimani Ungkap Rencana Aksi Pembalasan terhadap AS
Khamenei menyatakan Soleimani adalah "wajah perlawanan dunia", dan dibunuh oleh negara "paling kejam yang ada di Bumi".
Pemimpin tertinggi itu mengklaim, segala pihak yang berseberangan dengan AS bakal siap untuk membalaskan kematian Soleimani.
"Kehilangan jenderal kami memang pahit. Namun meneruskan perjuangannya dan mencapai kemenangan bakal membuat para penjahat getir," janjinya.

• Sumpah Ali Khamenei Atas Kematian Qassem Suleimani Hingga Politisi Demokrat Sebut Trump Picu Perang
Senada dengan Khamenei, Presiden Hassan Rouhani menyatakan, kematian Soleimani yang disebutnya "syahid" telah menghancurkan negara di Timur Tengah.
"Tidak diragukan lagi Bangsa Iran yang besar dan negara bebas lain bakal balas dendam atas kejahatan ini," tegasnya.
Sementara Menteri Pertahanan Amir Hatami, yang juga komandan Pasukan Quds, berjanji pembalasan yang datang bakal "mengerikan".
"Kami akan menuntut pembalasan dari mereka yang terlibat dan bertanggung jawab dalam pembunuhannya," janjinya dikutip Sky News.
• Kali Pertama dalam Sejarah, Bendera Merah Simbol Kemarahan Berkibar di Kubah Masjid Qom Iran