Kali Pertama dalam Sejarah, Bendera Merah Simbol Kemarahan Berkibar di Kubah Masjid Qom Iran
Kelompok paramiliter Khataib Hezbollah memperingatkan pasukan Irak agar menjauh dari semua pangkalan dan instalasi AS di negera itu.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien, dalam pernyataan lain memperingatkan pembalasan oleh Teheran atas kematian Qassem Soleimani bakal menjadi keputusan sangat buruk.
Meski tidak menunjukkan kutukan atau kecaman keras atas operasi militer AS terhadap Qassem Soleimani, Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS Eliot Engel, menyebut Trump tak meminta persetujuan Kongres sebelum menyerang.
Sebaliknya, Eliot Engel malah menggambarkan Qassem Soleimani sebagai dalang kekerasan luar biasa yang membahayakan kepentingan AS.
Menurut Engel, keputusan eksekutif Trump tanpa persetujuan Kongres itu bisa menimbulkan masalah hukum serius dan menghina Kongres sebagai cabang kekuasaan di AS yang setara pemerintah.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, mengutuk pembunuhan Soleimani sebagai tindakan terorisme internasional.
Bagi Javad, AS memikul tanggung jawab untuk semua konsekuensi dari petualangan jahatnya di Timur Tengah dan dunia pada umumnya.
Ayatollah Ali Khamenei telah memperingatkan pembalasan keras sedang menunggu, dan semua musuh harus tahu jihad melawan AS akan semakin berlipat ganda. (Tribunjogja.com/xna)