Jutaan Penduduk Iran Antar Pemakaman Jenderal Qassem Soleimani
Jutaan penduduk Iran menyambut kepulangan jenazah Mayjen Qassem Soleimani di Kota Ahvaz, Iran, Minggu (5/1/2020) pagi.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Rina Eviana
Jutaan Penduduk Iran Antar Pemakaman Jenderal Qassem Soleimani
TRIBUNJOGJA.COM, TEHERAN – Jutaan penduduk Iran menyambut kepulangan jenazah Mayjen Qassem Soleimani di Kota Ahvaz, Iran, Minggu (5/1/2020) pagi.
Massa membanjiri seantero kota, menjejali jalanan utama dan jembatan besar yang melintang di sungai di kota tersebut.

Dari siaran langsung yang dilakukan Sputniknews.com dan stasiun televise China CGTN, suasana perkabungan tampak menyolok. Nyaris semua penduduk mengenakan baju hitam.
Jenazah bekas Komandan Pasukan Quds Garda Republik Islam Iran itu dipulangkan dari Baghdad Minggu subuh, tiba di Ahvaz, untuk selanjutnya dilakukan prosesi pemakaman di Kota Mashhad.
Pemerintah Iran mengumumkan masa perkabungan tiga hari sejak kematian Qassem diumumkan secara luas Jumat (3/1/2020) pagi WIB.
Qassem tewas akibat serangan rudal drone MQ-9 Rapier militer AS di komplek Bandara Internasional Baghdad, Kamis (2/1/2020) malam waktu setempat. Ia saat itu baru tiba dari Beirut, Lebanon.

Turut tewas pada serangan udara terencana itu Abdul Mahid al-Muhandis, Deputi Komandan Popular Mobilization Unit (PMU) Irak.
Ini paramiliter Syiah yang sudah diintegrasikan di tubuh militer Irak.
• Kali Pertama dalam Sejarah, Bendera Merah Simbol Kemarahan Berkibar di Kubah Masjid Qom Iran
Qassem memiliki hubungan sangat erat dengan PMU dan para petinggi-petingginya. Mereka bekerjasama dan bertahun-tahun bertempur di garis depan memusnahkan gerombolan kejam ISIS.
Sabtu (4/1/2020) ribuan orang menggelar reli di Baghdad, melepas jenazah martir dan pahlawan perang melawan ISIS tersebut.
Massa meneriakkan slogan-slogan anti-AS, menunjukkan kebencian mendalam atas serangan terror keji terhadap Qassem Soleimani.
Prosesi pelepasan jenazah Qassem Soleimani di Baghdad dihadiri Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi dan sejumlah tokoh dan pemimpin Irak.

Perwira tinggi Garda Republik Islam Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami menjelang kepulangan jenazah Qassem mengatakan, kematian Qassem akan diikuti pembalasan bersifat strategis.
Aksi balasan itu akan menjadi penentu akhir kehadiran pasukan AS di Timur Tengah. Pembalasan itu menurut Salami, akan berlangsung kontinyu dan berdampak tiada akhir.