Jenderal Haftar Klaim Tembak Jatuh Pesawat Turki, Libya di Ujung Perang Besar Jilid 2

Klaim ini muncul sesaat setelah pemimpin LNA Jenderal Khalifa Haftar menyerukan perang jihad melawan pasukan Turki yang diterjunkan di Libya.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Iwan Al Khasni
via aljazeera.com Esam Omran Al-Fetori
Jenderal Khalifa Haftar 

TRIBUNJOGJA.COM, TRIPOLI – Pasukan Nasional Libya atau Libyan National Army (LNA) mengklaim menembak jatuh pesawat Turki.

Klaim ini muncul sesaat setelah pemimpin LNA Jenderal Khalifa Haftar menyerukan perang jihad melawan pasukan Turki yang diterjunkan di Libya.

Mengutip Russia Today (RT) News, Sabtu (4/1/2020), laporan-laporan awal dari Tripoli, namun verifikasinya masih sulit dilakukan, LNA menembak pesawat militer Turki di selatan Tripoli.

Pesawat itu ditumpangi para tokoh Government of National Accord (GNA), rival berat LNA.

Namun laporan lain menyebut, bukan pesawat berawak, tapi drone TB2 Turki yang ditembak jatuh.

Pesawat nirawak itu tadinya mengawasi pergerakan pasukan LNA di dekat Tripoli.

Kamis (2/1/2020), parlemen Turki menyetujui keputusan pengiriman pasukan Turki ke Libya yang digagas Presiden Erdogan.

Pasukan itu akan membantu GNA, yang mendapat tekanan kuat dari LNA.

Respon Prancis dan China Atas Kematian Jenderal Iran Qassem Soleimani

Kedua politik kelompok bersenjata ini membelah Libya menjadi dua bagian.

Perang besar jilid 2 bakal berlangsung di Libya jika pasukan Turki benar-benar terlibat perang darat.

GNA memiliki basis di Tripoli, bekas ibukota Libya.

Sementara LNA yang memiliki pasukan cukup kuat, menguasai kota Tobruk.

LNA yang dipimpin Jenderal Haftar mendapatkan dukungan kuat dari AS dan sekutu-sekutu Eropa, serta Rusia.

ILUSTRASI
ILUSTRASI (almasdarnews.com)

Jet Tempur AS Hantam Konvoi Paramiliter Irak, Tewaskan Belasan Milisi Hasd Al-Shaabi

Sebaliknya GNA mendapat dukungan sebagian negara di jazirah Arab, serta Turki yang belakangan menceburkan diri ke tengah konflik Libya.

“Kami menyatakan jihad dan mobilisasi umum untuk melawan invasi Turki,” kata Haftar dalam pernyataannya, Jumat (3/1/2020).

“Rakyat Turki harus bangkit melawan petualangan (militer Turki),” lanjutnya.

“Kami akan menyapu mereka keluar dari Libya,” kata Haftar dalam pernyatannya.

Jenderal Haftar dan pasukan LNA berusaha merebut Tripoli sejak April 2019.

Sejauh ini mereka mampu menguasai sebagian besar jalur penting menuju Tripoli.

Mereka hanya belum berhasil menguasai wilayah gurun di Libya selatan.

PM Irak Peringatkan Perang Total, Moqtada al-Sadr Mulai Siagakan Milisinya

Wilayah itu dikuasai berbagai kelompok bersenjata, termasuk ISIS.

Libya jatuh dalam perang saudara dan kekacauan berdarah sejak militer NATO menggempur negara itu dan menginisiasi penghancuran pemerintah Muammaf Khadaffi pada 2011.

Khadaffi yang memimpin Libya sejak 1969 terjungkal.

Ia tertangkap saat hendak melarikan diri dari Tripoli, disiksa dan akhirnya ditembak mati milisi yang menangkapnya.(Tribunjogja.com/xna)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved