Makin Genting! Jenderal Iran Serukan Aksi Pembalasan ke AS Atas Pembunuhan Qassem Soleimani
Mohsen Rezaee, tokoh senior Garda Republik Iran menyerukan aksi pembalasan atas pembunuhan Mayjen Qassem Soleimani.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Beberapa jam kemudian muncul kabar baru, Deputi Komandan PMU Abu Mahdi al-Muhandis juga tewas.
Lebih mengejutkan lagi, ada korban lain, yaitu Komandan Pasukan Al Quds Garda Republik Iran, Mayjen Qassem Soleimani.
"Amerika dan Israel bertanggungjawab atas pembunuhan para mujahidin ini, Abu Mahdi al-Muhandis dan Qassem Soleimani," kata juru bicara PMF, Ahmed al-Assadi dikutip Reuters dan Sputniknews, Jumat (3/1/2020).
Mereka tewas menyusul serangan roket yang diarahkan ke iring-iringan kendaraan yang membawa mereka. Sejumlah pengawal dari PMF juga tewas.
Menurut laporan televisi Al Sumaria, 12 tentara Irak juga terbunuh dalam operasi rahasia yang diduga dilakukan pasukan AS dan Israel.
Detail kejadian dan perkembangan lebih lanjut peristiwa ini sedang dikumpulkan informasinya.
Qassem Soleimani merupakan tokoh sangat penting yang diincar pasukan AS dan Israel. Ia berperan memimpin pasukan dan milisi yang diterjunkan dalam perang di Suriah maupun Irak.
Pasukan AS dua pekan lalu mengempur kamp Khatabi Hezbollah di Irak, menewaskan sekurangnya dua lusin anggota milisi Shiah tersebut.
Pada 31 Desember 2019, aktivis Shiah menggelar demo besar ke Kedubes AS di Baghdad, mengecam serangan brutal itu.
Para demonstran sempat masuk ke komplek Kedubes, membakar dan merusak property diplomatik di Green Zone tersebut.
Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, memperingatkan siapa saja, AS akan melakukan serangan preemtif guna melindungi kepentingan pasukan AS.
Esper menuding para demonstran di Baghdad merupakan kepanjangan tangan Iran, dan mereka akan menyesal jika meneruskan aksi kekerasannya.(Tribun.com/xna)