Bisnis

Warga Yogyakarta Meraup Rupiah dari Kerajinan Decoupage

Decoupage merupakan seni gabungan antara memotong atau menggunting bahan yang biasanya kertas dan kemudian menempel ke sebuah media produk.

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Yosef Leon
Dian menampilkan berbagai macam produk kerajinan decoupage yang dihasilkannya saat ditemui di kediamannya, Selasa (17/9/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM – Nur Diana Hidayati sudah sejak tiga tahun terakhir menekuni usaha produksi kerajinan dengan teknik decoupage.

Decoupage merupakan kata yang berasal dari bahasa Prancis yakni découper atau berarti memotong.

Secara singkat produk kerajinan tersebut merupakan seni gabungan antara memotong atau menggunting bahan yang biasanya kertas dan kemudian menempel ke sebuah media produk.

Berawal sejak 2016 lalu, Dian mengaku hanya memulai usaha dengan modal Rp 500 ribu untuk membeli peralatan dan bahan kebutuhan lainnya.

Waktu itu, kerajinan dengan model decoupage memang tangah marak-maraknya di Yogyakarta.

Mengintip Peluang Bisnis dari Kerajinan Berbahan Clay Tepung

Maka, tak butuh waktu lama baginya untuk mengembangkan usaha.

Produknya kian laris ditambah dengan berbagai inovasi lainnya.

Kini ia telah memproduksi berbagai barang dengan teknik tersebut.

Pengerjaannya memang kelihatan gampang, hanya menggunting kertas yang sudah bermotif dan kemudian menempelkannya.

Namun kata Dian, perlu ketelatenan dan kesabaran untuk bisa menghasilkan produk yang bagus hingga terlihat elok.

Awal memulai usaha dulu, ia mempelajari teknik tersebut dari video di sosial media.

Tutorial Super Mudah Menghilangkan Kantong Mata

Lama-kelamaan ketelatenannya terasah.

“Saya dulu memulai dengan produk kerajinan tas berbahan pandan sebagai medianya,” kata Dian saat ditemui di kediamannya, Jalan Ki Mangunsarkoro No.36, Pakualaman pada Selasa (17/9/2019).

Proses pembuatan dimulai dengan menggunting kertas yang telah bermotifkan berbagai macam model dengan mengikuti motifnya.

Kertas yang telah digunting kemudian diolesi dengan lem khusus deco pada bagian bawah, baru kemudian ditempel di produk kerajinan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved